NEWS, IDenesia.id - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar kembali merilis hasil penanganan kejadian atau peristiwa memasuki penghujung tahun 2023. Sepanjang Januari hingga Oktober, Damkar mencatat jumlah kebakaran di kota ini mencapai 334 kasus. 

Dari angka itu, yang paling mendominasi terjadi pada bulan September dengan jumlah 85 kasus. Sementara bulan ini, Oktober tercatat 76 kasus. Terbanyak ketiga terjadi pada bulan Agustus dengan total 54 kasus, Juli 34 kasus dan paling rendah pada bulan Februari hanya 8 kasus. 

Penyebab kebakaran paling banyak menurut catatan Damkar Makassar adalah alang-alang dengan total 151 kasus. Menyusul korsleting listrik 102 kasus. Tabung gas 17 kasus, kompor 7 kasus, dan lilin 2 kasus. Sementara penyebab lainnya yang tak disebutkan berjumlah 52 kasus. 

Khusus untuk objek kebakaran yang paling mendominasi hingga Oktober tahun ini adalah rumah tinggal yang angkanya mencapai 156 kasus. Kemudian toko atau kios 46 kasus, industri perusahaan 27 kasus dan gudang 16 kasus. Semua data itu diperoleh berdasarkan hasil catatan Damkar Makassar yang diterima jurnalis, Selasa, 24 Oktober 2023.

Damkar juga menangani kendaraan yang terbakar 11 kasus. Meski tak ada yang meninggal dunia, namun akibat peristiwa itu Damkar mencatat sebanyak 531 jiwa menjadi korban terdampak. 20 orang di antaranya mengalami luka-luka. Khusus untuk kerugian materil dari semua kasus ditaksir mencapai Rp18.843.000.000.

Dua bulan jelang penghujung tahun ini 2023, jumlah kebakaran di Kota Makassar meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Jumlah kebakaran sepanjang tahun 2018 hanya 209 kasus, 2019 terdapat 305 kasus, 2020 ada 104 kasus, 2021 tercatat 138 kasus dan 2022 total 151 kasus.