NEWS, IDenesia.id - Otoritas gabungan di Sulawesi Selatan, bekerja sama untuk menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dalam menyiasati kondisi kekeringan ekstrem. Salah satu langkah konkret yang diterapkan adalah, menabur garam semai atau NaCI untuk proses pembentukan awan hujan.

BPBD Sulsel bekerja sama dengan Mabes TNI, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan BMKG. “Sebanyak 10 ton NaCl disemai menggunakan pesawat selama tujuh hari, di beberapa titik,” kata Kepala BPBD Sulsel Amson Padolo dilansir dari laman resmi Pemprov Sulsel, Kamis, 16 November 2023.

Amson mengatakan, TMC dilakukan untuk mengisi kantong-kantong sumber air di Kota Makassar, basis-basis pertanian agar mendapatkan aliran air, serta mengisi bendungan yang berfungsi sebagai basis kelistrikan. "Kita berharap dengan TMC ini, kekeringan yang terjadi bisa teratasi," terangnya.

Dari sejumlah titik pembentukan awan hujan lewat persemaian NaCi, daerah yang dianggap paling berpotensi mencakup Kabupaten Maros, Gowa, Pangkep, Jeneponto Bulukumba, hingga Parepare. “Berdasarkan potensi pertumbuhan awan,” ungkap Amson.

Untuk setiap kali penerbangan penyemaian 800 kg NaCl.  "Semoga dengan penyemaian awan ini akan terjadi hujan di beberapa tempat. Sebagaimana dengan laporan yang kami terima bahwa beberapa daerah telah hujan, dan ini merupakan upaya-upaya dari rekayasa cuaca yang dilakukan," jelasnya.

Lebih lanjut kata Amson, langkah ini sekaligus menindaklanjuti arahan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin terkait upaya penanganan dampak kekeringan yang mencemaskan daerahnya. Belakangan, hujan di banyak daerah di Sulsel juga sudah mulai turun.

BBMKG Wilayah IV Makassar bahkan mengungkapkan jika, transisi musim dari kemarau ke hujan semakin jelas seiring dengan berbagai penanda. “Di wilayah Makassar sendiri diperkirakan memasuki musim hujan itu di pertengahan November,” kata Sub Koordinator Pelayanan Jasa, Rizky Yudha sebelumnya.