NEWS, IDenesia.id - Penyakit Chagas mungkin terdengar asing di telinga sebagian orang namun sebenarnya itu merupakan penyakit yang cukup umum terutama di Amerika Latin. Penyakit ini kini sudah tersebar secara global, yaitu di Amerika Utara, Benua Eropa, Australia, dan Asia.
Indonesia memiliki peluang untuk munculnya penyakit Chagas seperti yang ditulis dalam penelitian yang dilakukan oleh Weinman D, di mana Tri.rubrofasciata juga ditemukan di Indonesia, yaitu penyebab penyakit Chagas.
Tanggal 14 April ditetapkan sebagai Hari Penyakit Chagas Sedunia, hari tersebut diharapkan menjadi pengingat untuk terus mewaspadai penyakit ini karena bisa ditularkan dari ibu ke janin dalam kandungannya.
Setiap tahun pada tanggal 14 April, Hari Penyakit Chagas Sedunia diperingati untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit Chagas. Ini juga merupakan hari yang menekankan pentingnya pencegahan dan menemukan cara untuk menghilangkan penyakit.
Penyakit Chagas juga dikenal sebagai trypanosomiasis Amerika dan dinamai Carlos Justiniano Chagas. Dokter Brasil menemukan penyakit ini pada tahun 1909. Penyakit Chagas adalah penyakit menular yang berkembang perlahan yang ditularkan ke manusia dari parasit yang disebut serangga triatomine.
Penyakit Chagas adalah kondisi yang mengancam jiwa. Beberapa gejalanya antara lain:
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit ini menginfeksi 8 juta orang setiap tahun. Sebagian besar kejadian ini terjadi di 21 negara Amerika Latin. Namun, penyakit ini juga telah terdeteksi di Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara di Eropa dan Pasifik Barat.
International Federation of Associations of People Affected by Chagas Diseasemenetapkan 14 April sebagai Hari Penyakit Chagas Sedunia. Tanggal 14 April adalah saat Dr. Chagas membuat diagnosis pertama penyakit tersebut. Hari itu pertama kali diperingati pada tahun 2020.
