NEWS, IDenesia.id - Sebanyak 153 hektare lahan petani disiapkan menjadi perkebunan monokultur di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dana sebesar Rp 1 miliar pun dialokasikan untuk program bibit unggul dan pengelolaan lahan.
"Lahan itu akan jadi kebun percontohan yang memiliki prospek ekonomi yang besar," kata Kabid Hortikultura dan Perkebunan Iwan Setiawan yang dilansir IDenesia.id dari akun instagram Pemkab Bulukumba pada, Sabtu, 27 April 2024.
Pemerintah Kabupaten Bulukumba sendiri terus memacu program bibit unggul untuk beberapa varietas buah unggul. Bibit unggul yang disiapkan mulai dari nangka Madu sebanyak 5.100 pohon, pala sebanyak 5 ribu pohon, dan sukun 500 pohon.
Iwan Setiawan mengaku, belajar dari tahun tahun sebelumnya, petani kerap kesulitan mengganti tanamannya dengan bibit unggul di kebunnya karena terkendala pembersihan lahan.
Olehnya itu, memasuki tahun 2024 ini, Pemda melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menganggarkan bantuan bibit unggul sekaligus bantuan pembersihan lahan menggunakan alat berat.
“Membersihkan dan menggarap lahan untuk kemudian ditanami bibit unggul, tidak bisa mengandalkan tenaga manusia secara manual, akan tetapi harus dibantu dengan alat berat seperti eskavator,” ujarnya.
"Jadi ini paket komplit, dibantu bibit unggul juga dibantu pembersihan lahannya," tambahnya.
Dia mengaku, program ini untuk mewujudkan model pertanian perkebunan yang monokultur sehingga lebih terukur dan mudah pemeliharaannya. Petani yang mendapatkan bantuan bibit harus mengikuti skema atau model pertanian yang direkomendasikan yaitu Good Agriculture Practices (GAP).
“GAP merupakan sebuah teknis penerapan sistem sertifikasi proses produksi pertanian yang menggunakan teknologi maju ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sehingga produk panen aman dikonsumsi, kesejahteraan pekerja diperhatikan dan usahatani yang memberikan keuntungan ekonomi bagi petani,” tegasnya.
Untuk diketahui, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf juga saat ini mengolah lahan kebun nya sendiri untuk perkebunan bibit unggul, baik di Bulukumba maupun di Kabupaten Sinjai.
Tujuannya agar memperlihatkan dan memberikan motivasi kepada warga Bulukumba untuk melakukan reformasi pertanian dengan mengganti tanaman yang tidak produktif dengan tanaman bibit unggul.