3 Amalan Ini Terpuji Tapi Mendapat Siksaan di Akhirat

Publish by Redaksi on 3 June 2024

NEWS, IDenesia.id - Di akhirat nanti banyak hal yang akan dipertanggungjawabkan oleh setiap individu. Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Ra ini memberikan kita gambaran yang mendalam tentang pentingnya niat yang tulus dalam setiap perbuatan.

Dilansir IDenesia dari laman Muhammadiyah, Senin 3 Juni 2024, Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Muslim (no. 1905) di bawah ini menyampaikan bahwa akan ada tiga jenis orang yang pertama kali diadili pada hari tersebut, dan nasib mereka memberikan pelajaran penting bagi kita semua.

1. Pejuang yang Terjerumus Karena Pujian

Orang pertama yang diadili adalah seorang yang mati syahid di jalan Allah. Dia dihadapkan kepada Allah yang memperlihatkan segala nikmat yang telah diberikan kepadanya. Ketika ditanya apa yang telah dia lakukan dengan nikmat tersebut, dia menjawab bahwa dia telah berperang di jalan Allah sampai mati syahid. 

Namun, Allah membongkar niat sebenarnya:

قَالَ كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ قَاتَلْتَ لأَنْ يُقَالَ جَرِىءٌ. فَقَدْ قِيلَ.ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِىَ فِى النَّار

Allah berkata, “Engkau dusta, akan tetapi engkau melakukan itu supaya disebut sebagai seorang pemberani dan ucapan itu telah dilontarkan.” Akhirnya, dia diseret dengan wajahnya terjerembab di tanah dan dilemparkan ke dalam neraka.”

2. Pengajar dan Pembaca Al-Qur’an yang Keliru Niatnya

Selanjutnya, ada seorang yang mempelajari ilmu agama, mengajarkannya, dan membaca Al-Qur’an. Ketika ditanya oleh Allah tentang perbuatannya, dia menjawab bahwa dia telah belajar, mengajar, dan membaca Al-Qur’an karena Allah.

Namun, sekali lagi, Allah mengungkap niat yang tersembunyi:

قَالَ كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ عَالِمٌ. وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ هُوَ قَارِئٌ. فَقَدْ قِيلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِىَ فِى النَّارِ

Allah berkata, “Engkau dusta, akan tetapi engkau belajar agama supaya disebut orang alim dan engkau membaca Al Quran supaya disebut qari’ dan ucapan itu telah dilontarkan.” Seperti pejuang sebelumnya, dia pun diseret dengan wajahnya terjerembab di tanah dan dilemparkan ke dalam neraka.”

3. Dermawan yang Tertipu Oleh Popularitas

Yang ketiga adalah seorang laki-laki yang diberi kelapangan rezeki oleh Allah dan dianugerahi segala macam harta. Dia mengklaim telah berinfak di segala jalan yang dicintai Allah.

Namun, Allah menjawab:

قَالَ كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ فَعَلْتَ لِيُقَالَ هُوَ جَوَادٌ. فَقَدْ قِيلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ ثُمَّ أُلْقِىَ فِى النَّارِ

“Allah berkata, “Engkau dusta, akan tetapi engkau melakukan seperti itu supaya disebut dermawan dan ucapan itu telah dilontarkan.” Dan nasibnya pun sama, diseret dengan wajahnya terjerembab di tanah dan dilemparkan ke neraka.”

Pembelajaran Penting bagi Kita

Kisah-kisah ini memberikan pelajaran penting tentang keikhlasan dalam setiap amal perbuatan. Betapa sering kita terjebak dalam godaan untuk mencari pengakuan dan pujian dari manusia, padahal yang seharusnya menjadi tujuan utama adalah keridhaan Allah semata. Niat yang tidak murni bisa menghapus nilai dari perbuatan baik yang tampak di mata manusia.

Hadis ini seharusnya menjadi cermin bagi kita semua, untuk selalu mengevaluasi niat dan tujuan dari setiap tindakan yang kita lakukan. Apakah kita benar-benar melakukan sesuatu karena Allah atau ada niat tersembunyi untuk mendapatkan pujian dan pengakuan dari orang lain?

Di tengah hiruk pikuk dunia yang semakin materialistik, menjaga kemurnian niat menjadi tantangan yang tidak mudah. Namun, hadis ini mengingatkan kita bahwa pada akhirnya, semua perbuatan akan diadili dan hanya yang dilakukan dengan niat tulus karena Allah yang akan mendapatkan balasan yang sejati.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross