Kota Makkah pada abad ke 11 Masehi (foto:republika)

3 Fakta Menarik Seputar Bukit Shafa dan Marwa

Publish by Redaksi on 30 May 2024

NEWS, IDenesia.id - Bagi mereka yang pernah atau sedang melaksanakan haji dan umrah, tentu tidak asing dengan dua bukit yang berada di sisi sebelah timur Masjidil Haram yang juga termasuk salah satu tempat dalam rangkaian ibadah haji dan umrah, yaitu bukit Shafa dan Marwa.

Dirangkum IDenesia dari laman Muhammadiyah, Kamis 30 Mei 2024, dua bukit tersebut ternyata memiliki sejumlah fakta menarik, yakni:

Letak

Berada di sebelah timur Masjidil Haram dengan jarak sekitar 130 meter dari Ka’bah, ternyata bukit Shafa awalnya bersambung dengan bukit Abu Qubays, di sisi selatan dan bukit Marwa berjarak sekitar 300 meter dari Ka’bah bersambung dengan bukit Qa’ayqa’an, berhadapan dengan bukit Shafa ada di sebelah utaranya.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa Ka’bah terletak di lembah tandus yang dipenuhi dengan bukit dan pasir, seperti halnya yang bisa disaksikan di Makkah hari ini.

Bukit Shafa dan Marwa kemudian dipisahkan dari bukit lainnya ketika adanya perluasan Masjidil Haram pertama oleh Kerajaan Arab Saudi pada sekitar tahun 1955-1956, dan menjadikan keduanya menjadi satu bagian dari Masjidil Haram. Antara kedua bukit itu, terdapat jalan untuk melakukan Sa’i yang lazim disebut sebagai Mas’a.

Penamaan

Kata “shafa” berasal dari kata shafa’ atau shafwan atau shafwa’ yang identik dengan makna “lembut” atau “murni”, sedangkan dalam kaitannya dengan penamaan bukit ini, mengandung makna sebagai bukit bebatuan yang besar, keras, dan halus, bercampur dengan kerikil dan pasir.

Sedangkan kata “marwa” setidaknya memiliki dua asal kata dengan dua versi sejarah penamaan yang berbeda, yaitu mar’ah (wanita) karena mengenang ibunda Isma’il, yaitu Hajar yang berjuang mencari air untuk putranya.

Versi lainnya adalah bahwa kata “Marwa” berasal dari kata “marwu” yang merujuk pada perbukitan dengan batu berwarna putih atau terang. Beberapa sumber mengungkap bahwa batu-batu dari bukit Marwa dahulu bisa digunakan sebagai pemantik api.

Shafa-Marwa dan Darul Arqam

Di masa lalu, bukit Shafa dan Marwa memang tidak banyak ditinggali oleh penduduk Makkah karena keduanya adalah bebatuan keras yang sulit untuk dibangunkan rumah.

Akan tetapi, para penduduk Makkah banyak yang bertempat tinggal di bawah kedua bukit itu, salah satunya adalah rumah al-Arqam bin Abi al-Arqam atau yang biasa disebut sebagai Dar al-Arqam yang terletak di bawah bukit Shafa.

Darul Arqam atau Rumah al-Arqam merupakan tempat berkumpulnya Nabi Muhammad SAW dan para sahabat ketika periode dakwah pertama atau secara sembunyi-sembunyi, di dalamnya diajarkan pokok-pokok ajaran Islam dan menjadi tempat Umar bin Khaththab masuk Islam.

Karena fungsi itulah, nama Darul Arqam menjadi salah satu program kaderisasi di Muhammadiyah, bahkan menjadi nama khas di beberapa masjid dan pesantren Muhammadiyah.

Di atas bukit Shafa pula, bermula dakwah secara terang-terangan, ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam– berseru “Ya Shobahah” dan berorasi di hadapan kaum Quraisy, dan saat itu pula Nabi juga mendapat penolakan dari Abu Lahab, pamannya sendiri.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross