Pengukuhan tiga Guru Besar FIKP Unhas. (Foto: Humas Unhas).

3 Guru Besar FIKP Unhas Dikukuhkan, Ini Temuannya

Publish by Redaksi on 24 October 2023

NEWS, IDenesia.id - Universitas Hasanuddin mengukuhkan tiga guru besar pada Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (IKP). Mereka adalah, Prof. Safruddin, S.Pi., MP., Ph.D, Guru Besar Bidang Ilmu Oseanografi Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, yang dikukuhkan sebagai guru besar ke- 488

Kemudian, Prof. Dr. Ir. Mardiana E Fachry, M.Si, Guru Besar Bidang Ilmu Sosiologi Masyarakat Pesisir, yang dikukuhkan sebagai guru besar ke-489. Terakhir, Prof. Dr. Ahmad Faizal, ST. M.Si, Guru Besar Bidang Ilmu Pemetaan Untuk Eksplorasi Sumberdaya Hayati, yang dikukuhkan sebagai guru besar ke-490.

"Penambahan guru besar merupakan langkah strategis yang menunjukkan komitmen Unhas dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Seorang profesor bukan hanya simbol keunggulan akademik, namun juga sumber inspirasi bagi mahasiswa dan dosen muda,” kata Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa, dalam keterangan tertulisnya kepada jurnalis, Selasa, 24 Oktober 2023. 

Menurut Prof JJ, sapaan Jamaluddin Jompa, para Guru Besar, mereka memiliki peran penting dalam mengembangkan riset inovatif, meningkatkan kolaborasi antar lembaga, serta menjamin integritas proses belajar mengajar di lingkungan kampus. Khususnya dalam proses transformasi pengetahuan pada para peserta didik. 

Prof Faisal dalam keterangannya saat pengukuhan menyebutkan eksplorasi merupakan aktivitas mencari dan menemukan penjelajahan dengan tujuan menemukan sesuatu yang belum diketahui. Eksplorasi dalam bidang sumberdaya hayati laut dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mencari, mengidentifikasi dan menilai segala sumber daya yang ada pada suatu perairan laut. 

Kegiatan tersebut kata Prof Faisal bertujuan untuk memperoleh informasi yang lebih banyak tentang sumber daya alam seperti terumbu karang, padang lamun, hutan mangrove hingga kesuburan perairan. Eksplorasi dilakukan melalui pemetaan yang secara berkelanjutan mengalami perkembangan yang signifikan salah satunya dengan kehadiran peta digital.

“Dalam mendukung kegiatan eksplorasi sumberdaya hayati laut, berbagai upaya dilakukan dalam hal pemetaan digital, baik untuk kepentingan riset maupun kepentingan perencanaan Pembangunan Indonesia. Pemetaan digital menjadi alat yang pengambil keputusan spasial jika diintegrasikan dengan metode sistem informasi geografis,” jelas Prof Faisal. 

Sedangkan Prof Mardiana E Fachry dalam pidato pengukuhannya yang berjudul "Peran Perempuan dalam Dinamika Keluarga dan Keberlanjutan Sumberdaya Pesisir” menjelaskan mengenai potensi perempuan pesisir dalam ekonomi keluarga. Berdasarkan data penduduk Indonesia tahun 2023 terdapat 278,69 juta jiwa dan 136,3 juta adalah perempuan.

Selanjutnya dari total penduduk Indonesia tersebut, 60 persen berada di pesisir. Jumlah yang cukup besar. Perempuan pesisir menjadi penting sebagai bahasan karena memiliki karakteristik yang khusus, terkait dengan kedekatannya dengan sumberdaya laut yang kaya dan menjadi tumpuan untuk terciptanya kesejahteraan manusia. 

Lebih lanjut dijelaskan bahwa salah satu alasan pemberdayaan perempuan di wilayah pesisir adalah untuk memanfaatkan waktu luang  perempuan yang hanya melaksanakan peran domestik, selain itu tersedianya potensi hasil perikanan yang dapat diolah sebagai produk berbasis rumah tangga. 

"Perempuan nelayan tidak terlibat dalam penangkapan ikan, tetapi mereka terlibat dalam berbagai kegiatan ekonomi, dan menggantikan peran suamiya di saat melaut untuk jangka waktu yang cukup lama. Sejalan dengan kemajuan perempuan pesisir di berbagai aspek, maka nampaknya ada yang terasa mengalami pergeseran yang cukup signifikan dalam kehidupan masyarakat pesisir ke peran produktif dan peran sosial yang dipicu oleh semakin kompleksnya kebutuhan hidup," terang Prof Mardiana. 

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross