Ilustasi obat tradisional cina (Foto: Pinterest)

3 Perusahaan Farmasi China Diduga Gunakan Hewan Langka Sebagai Bahan Baku

Publish by Redaksi on 23 October 2023

NEWS, IDenesia.id -  Laporan terbaru Environmental Investigation Agency (EIA), sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di London, mengungkap bahwa tiga perusahaan obat-obatan asal China yang terdaftar di bursa saham, diduga menggunakan bagian tubuh dari hewan-hewan yang terancam punah seperti macan tutul dan trenggiling sebagai bahan baku produk yang mereka pasarkan.

Tiga perusahaan tersebut antara lain Beijing Tong Ren Tang Group, Tianjin Pharmaceutical Group, dan Jilin Aodong Pharmaceutical Group. EIA berharap para investor global perusahaan-perusahaan tersebut segera melepas kepemilikan saham mereka.

EIA mengidentifikasi setidaknya 88 produk pengobatan tradisional China (TCM) yang terindikasi menggunakan bahan baku dari hewan yang terancam punah. 

Produk pengobatan tradisional China memang sudah terkenal dengan penggunaan bahan-bahan yang tidak lazim dalam obat-obatannya, malah, produsen seringkali menjadikan keampuhan-keampuhan dari bahan baku tersebut sebagai materi promosi serta mencantumkannya dalam kemasan produk mereka.

Aktivis lingkungan mengutuk aksi ini dan mengatakan bahwa bank maupun lembaga keuangan lain yang terkait dengan perusahaan ini sebagai investor seharusnya tidak mendukung praktik eksploitasi yang sangat merugikan lingkungan ini. 

LSM meminta institusi keuangan seperti UBS, HSBC, Deutsche Bank, Citigroup, dan BlackRock untuk segera melakukan divestasi dari produsen TCM yang menggunakan spesies yang terancam punah sebagai bahan baku.

"Sangat mengecewakan melihat begitu banyak bank dan lembaga keuangan besar yang secara efektif mendukung eksploitasi yang merusak ini," kata Avinash Basker, spesialis hukum dan kebijakan untuk EIA dalam sebuah rilis media.

Disadur IDenesia dari Reuters, Senin, 23 Oktober 2023, beberapa investor seperti Wells Fargo & Co mengatakan telah menjual saham yang diinvestasikan di perusahaan-perusahaan TCM, bank global seperti UBS menyatakan bahwa kepemilikan saham mereka dipegang atas nama klien, sementara HSBC Global Asset Management Canada dan Royal Bank of Canada mengklarifikasi bahwa investasi mereka terbatas pada dana pasif atau dana pelacak.

Adapun Deutsche Bank, HSBC Holdings, Citigroup dan BlackRock belum merespon permintaan dari EIA dalam bentuk apapun.

Selain menekan para investor, EIA juga mendesak pemerintah China untuk segera menerbitkan aturan pelarangan menggunakan bagian tubuh hewan yang terancam punah untuk tujuan komersil di pasar domestik China. 

Hingga saat ini, China's National Medical Products Administration (Administrasi Produk Medis Nasional China) belum memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar dari Reuters.

Meskipun sejak Mei lalu UU Perlindungan Satwa Liar di China telah diamandemen dan mulai berlaku, UU ini hanya melarang perdagangan sebagian besar hewan liar untuk dikonsumsi sebagai makanan, sementara izin untuk pengembangbiakan dan pemanfaatan masih dapat dikeluarkan untuk keadaan tertentu.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross