Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Silmy Karim mengatakan, penertiban visa dan izin tinggal merupakan salah satu bentuk pengawasan terhadap WNA sekaligus untuk menekan angka pelanggaran keimigrasian oleh WNA.

40 Ribu Warga Rusia Banjiri Bali, Imigrasi 'Warning' soal Penyalahgunaan Visa

Publish by Redaksi on 6 March 2023

NEWS, IDenesia.id - Direktorat Jenderal Imigrasi akan segera menertibkan penyalahgunaan visa dan izin tinggal bagi Warga Negara Asing (WNA) secara masif.

Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Silmy Karim mengatakan, penertiban itu merupakan salah satu bentuk pengawasan terhadap WNA sekaligus untuk menekan angka pelanggaran keimigrasian oleh WNA.

"Sedang kita godok di internal (penertiban penyalahgunaan visa dan izin tinggal), khususnya kaitan dengan pengawasan," ujar Silmy di Jakarta dikutip Sabtu (4/3/2023).

Silmy mengungkapkan, kalau pelanggaran izin tinggal terus dibiarkan, maka semakin banyak WNA yang menggunakan Indonesia sebagai jalur transit.

"Ini juga harus dipikirkan mengingat Indonesia adalah negara kepulauan dan pintunya sangat banyak yang harus disikapi dengan kebijakan-kebijakan yang memang bisa mengurangi potensi-potensi sumber masalah, baik itu kaitan narkoba, terorisme, dan kejahatan internasional lainnya," jelas dia.

Banyaknya warga negara Rusia yang tinggal di Bali merupakan dampak dari pandemi Covid-19. Saat pandemi terjadi, kata Silmy, penertiban tidak dilakukan secara masif hingga akhirnya semakin banyak WNA yang menetap di Bali.

Oleh karenanya, lanjut Silmy, pihaknya akan melakukan penyisiran untuk meminimalisasi pelanggaran keimigrasian, khususnya penyalahgunaan visa maupun izin tinggal.

"Karena di antara pihak yang complain itu (menilai WNA) sudah mengganggu, misalnya jasa layanan dan stakeholder lain di Bali," ujar Silmy.

Contoh lainnya adalah para pengungsi Rohingya yang berjumlah sekitar 12.000 orang di Indonesia. Menurut Silmy, mereka ini adalah orang-orang yang tidak berhasil mencapai Australia dan memilih menetap di Indonesia.

"Jadi pengungsi Rohingya yang ada di Indonesia itu ada sekitar 12.000 dan kebanyakan itu juga pengungsi transit yang tidak berhasil ke Australia," imbuhnya.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross