Suku Bajau (Foto: Instagram @thephotosociety)

6 Kebudayaan Unik di Dunia, Ada yang dari Indonesia!

Publish by Redaksi on 17 November 2023

NEWS, IDenesia.id - Ada begitu banyak kebudayaan menarik di dunia yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik dalam segi ada-istiadat, kebiasaan sehari-hari, maupun cara mereka memandang kehidupan.

Disadur IDenesia dari pelbagai sumber, Jum’at, 17 November 2023, dari sekian banyak kebudayaan dunia, berikut 6 kebudayaan unik dunia yang menarik untuk kita simak bersama.

 

Suku Sinhala, pakaian tradisional Kandyan (Foto: US Department Flickr)

1. Sinhala, Sri Lanka

Orang Sinhala adalah penduduk asli Sri Lanka dan merupakan sekitar 75% dari populasi Sri Lanka saat ini. Budaya mereka sudah ada sejak lebih dari 2600 tahun yang lalu, dirujuk dalam teks-teks Buddhis kuno, dan masih dipertahankan sampai sekarang bahkan setelah bertahun-tahun masa penjajahan.

Seni pertunjukan adalah bagian penting dari budaya Sinhala, khususnya tarian ritual Kandyan.

 

Suku Sami (Foto: Instagram @reindeerspirit)

2. Sami, Skandinavia

Suku Sami dikenal sebagai suku pribumi terakhir di Eropa. Uniknya, suku ini menganggap Rusa Arktik sebagai salah satu hewan suci. Pengaruh ini terlihat jelas dalam bahasa, permainan, dan lagu-lagu suku Sami.

Seluruh budaya dan ekonomi mereka berkisar pada rusa Arktik ini, adapun masyarakatnya telah lama bekerja sebagai penggembala rusa. Meski merupakan sebuah komunitas suku tersendiri, masyarakat Suku Sami dapat terintegrasi dengan baik ke dalam masyarakat modern, dan mendiami sebuah daerah di Skandinavia utara yang disebut Sápmi.

 

Suku Himba (Foto: Fabiana Rizzi/Unsplash)

3. Himba, Namibia Utara

Kelompok penduduk pribumi Himba sebagian besar tinggal di Namibia Utara dengan gaya hidup penggembala semi-nomaden.

Masyarakat Suku Himba dapat dengan mudah dikenali secara visual, dengan kulit dan rambut yang diwarnai merah kekuningan, berbagai perhiasan unik, dan pakaian dari kulit kambing, menjadikan komunitas suku ini salah satu budaya yang paling unik di seluruh dunia.

Cara hidup semi-nomaden mereka masih dipertahankan hingga saat ini, karena mereka tinggal di desa-desa terpencil yang tidak terintegrasi dengan masyarakat Namibia lainnya.

 

Suku Quechua (Foto: Alexander Schimmeck/Unsplash)

4. Quechua, Amerika Selatan

Jika Anda pernah mendengar tentang suku kuno Inca, nah, etnis Quechua ini sudah ada jauh sebelum kekaisaran Inca ada. Uniknya, hingga saat ini, mereka masih memegang teguh identitasnya, baik dari cara berpakaian, maupun dari segi bahasa kuno mereka. Masyarakat suku Quechua paling banyak ditemukan di Peru, terutama di Lembah Suci.

Suku ini juga memiliki keunikan yang tampak dari segi visual, seperti pakaian yang mereka kenakan sehari-hari yang biasanya terbuat dari wol hewan alpaca peliharaan mereka yang diwarnai secara alami.

Suku Quechua juga dikenal dengan kemampuan mereka beradaptasi dengan lingkungan dataran tinggi Pegunungan Andes, masakan dari jagung, marmut, serta metode memasak mereka, Pachamanca, sebuah teknik memasak menggunakan batu vulkanik dan lubang tanah sebagai oven.

 

Suku Berber (Foto: Tatiana Zanon/Unsplash)

5. Berber, Afrika Utara

Orang Berber, yang juga disebut dengan identitas kontemporernya Amazigh atau Imazighen, adalah pengelompokan berbagai kelompok etnis asli Afrika Utara yang sudah ada sebelum kedatangan orang-orang Arab dalam migrasi Arab ke wilayah Maghribi.

Masyarakat Suku Berber tersebar di beberapa negara di benua Afrika seperti Maroko, Libya, Algeria, Tunisia, Mauritania, Mali Utara, Nigeria Utara, bahkan hingga Burkina Faso, dan Oasis Siwa di Mesir, meskipun sebagian besar menetap di Maroko.

Suku ini begitu terkenal di seluruh dunia karena warisan artistik mereka dalam seni henna, tembikar, tenun, dan desain.

 

Suku Bajau (Foto: Instagram @thephotosociety)

6. Bajau, Asia Tenggara

Kalau yang satu ini, Anda mungkin sudah mengenalnya. Sama-Bajau, atau 'pengembara/gipsi laut', adalah kumpulan suku-suku Austronesia yang ditemukan di seluruh Asia Tenggara. Julukan mereka ini muncul karena gaya hidup mereka yang sebagian besar berada di lautan.

Masyarakat Suku Bajau biasanya tinggal di rumah perahu kecil, yang secara historis hanya datang ke darat untuk mencari persediaan maupun berlindung dari badai laut. Banyak dari mereka yang mencari makanan dengan menyelam bebas, bahkan mampu menahan napas hingga beberapa menit sebab merasa nyaman berada di dalam air seperti halnya di darat.

Menariknya lagi, dengan kebudayaan menyelam ini, masyarakat Suku Bajau diketahui memiliki organ limpa yang secara alami lebih besar dibandingkan manusia lainnya di muka bumi, membuat mereka lebih mudah menyelam.



#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross