Jejak Karya Desain Asal Indonesia di Museum Hong Kong. (Foto : Liputan6.com/Asnida Riani).

Jejak Karya Desain Asal Indonesia di Museum Hong Kong

Publish by Redaksi on 3 March 2023

NEWS, IDenesia.id - Tidak semata tentang riuh rendah metropolis, Hong Kong juga ingin pesonanya direspresentasi sederet agenda seni. Dalam elaborasinya, West Kowloon Cultural District jadi area andalan dengan museum, dari M+ sampai Hong Kong Palace Museum, sebagai salah satu daya tarik.

Saya menghabiskan setengah hari di kawasan ini pada Kamis, 16 Februari 2023. Perjalanan rombongan Hong Kong Tourism Board (HKTB) media fam trip dimulai di M+, tepatnya di East Galleries yang menyoroti "Desain dan Arsitektur dari Asia dan Sekitarnya."

Dalam salah satu deskripsinya, dijelaskan bahwa "setelah Perang Dunia II, seniman dan arsitek di Asia berperan penting dalam menyusun identitas lokal dan nasional dalam konteks global." "Bangunan, furnitur, dan produk konsumen mencerminkan momen penting di Asia Timur, Selatan, dan Tenggara, termasuk kebangkitan dan kemerosotan ekonomi, percepatan pertukaran global, serta radikalisasi gerakan politik," sambung pihaknya.

Dengan narasi itu, pengunjung diajak melihat ragam desain familiar, namun tidak sepenuhnya bisa ditebak. Saya menemukan beberapa "ide serumpun," terutama setelah salah menyangka desain kain Thailand sebagai tenun sengkang Sulawesi.

Namun, ketika menemukan sofa panjang vintage berbalut kain ragam motif batik, saya yakin tidak salah. Tertulis dalam penjelasan bahwa itu merupakan karya arsitek Jepang, Ohashi Teruaki. "Pelapis batik Indonesia mengacu pada tradisi duduk di lantai bagi orang Asia," begitu penggalan keterangannya.

Di ruangan yang sama, saya kemudian menemukan lebih banyak jejak karya desain dari Indonesia. Di antaranya ada desain poster Cahyono Abdi. Sementara ada delapan karyanya yang dipajang secara online, merujuk pada situs web M+, poster yang saya temukan di ruang pamer bertajuk "GRAFIS'80 Exhibition, poster for Indonesian Graphic Designers' Union (1980)."

"Dalam poster ini, seorang tokoh mengaplikasikan blush dengan pena airbrush, referensi lucu untuk teknik yang populer pada desain grafis dan iklan tahun 1980-an dengan efek mahal dan hiperreal. Di sisi kanan, terdapat hiasan kepala penari wayang Jawa ... Poster Cahyono Abdi adalah pernyataan tentang bagaimana desainer menemukan cara untuk bergerak di antara kekhususan budaya sambil merangkul tren global," begitu keterangan yang tertulis.

Di sisi lain ruang pamer, ada juga model PetaBencana.id yang merupakan situs web gratis yang memperlihatkan kondisi area terdampak banjir secara real time. "Itu menggunakan unggahan, tweet, pesan instan, dan percakapan dengan penduduk melalui chatbots untuk membuat kerangka kerja demi menghadirkan informasi yang dapat ditindaklanjuti," bunyi penggalan deskripsinya.

Juga, ada karya desain dari ARKOMJOGJA berupa "gambar yang mendokumentasikan kontribusi penduduk desa untuk sesi meja bundar visi masyarakat yang dipimpin para arsitek" setelah gempa dan tsunami melanda Sulawesi tengah pada September 2018.

"Ini mencerminkan tujuan bersama untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan, baik dalam tanggapan segera maupun di masa depan," catat pihaknya dalam penggalan keterangan.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross