Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), air hujan mengandung bakteri, virus, parasit, debu, partikel asap, dan bahan kimia lainnya.

Hati-Hati, Air Hujan Bisa Picu Penyakit Parah Jika Diminum

Publish by Redaksi on 7 March 2023

NEWS, IDenesia.id - Jika Anda menjulurkan lidah saat hujan, Anda mungkin mengira tetes yang Anda rasakan sama dengan air yang keluar dari keran. Tapi air hujan sebenarnya mengandung banyak bahan mikroskopis yang disaring sebelum dipompa ke rumah Anda. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), air hujan mengandung bakteri, virus, parasit, debu, partikel asap, dan bahan kimia lainnya.

Untuk alasan ini, CDC menyarankan untuk tidak mengumpulkan dan meminum air hujan tetapi merekomendasikan untuk menggunakannya untuk tujuan lain, seperti menyiram tanaman. Namun, tingkat kontaminasi ini dapat sangat bervariasi tergantung di mana Anda tinggal, dan risiko penyakit sangat bergantung pada seberapa banyak air hujan yang Anda minum.

Akan tetapi, ada peneliti mengatakan jika Anda memiliki sistem pengumpulan yang bersih dan mensterilkan air hujan dengan benar, baik dengan bahan kimia maupun dengan perebusan dan penyulingan, maka sebagian besar kotoran dapat dihilangkan. Hal ini menyebabkan banyak kebingungan tentang apakah air hujan tidak aman untuk diminum.

Tapi sekarang, di era modern bahan kimia buatan manusia, ada risiko baru yang terkait dengan meminum air hujan.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada Agustus 2022 di jurnal Environmental Science & Technology, para peneliti menemukan air hujan di seluruh dunia memiliki konsentrasi PFAS (zat alkil per dan polifluorinasi) beracun yang melebihi pedoman kesehatan.

Temuan ini menunjukkan bahwa air hujan jelas tidak aman untuk diminum, apalagi jika tidak diolah.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahan kimia ini sangat beracun dan dapat menyebabkan berbagai masalah — termasuk berbagai jenis kanker , kemandulan, komplikasi kehamilan , masalah perkembangan, kondisi sistem kekebalan tubuh , dan berbagai penyakit usus, hati , dan tiroid — juga karena berpotensi menurunkan efektivitas vaksin pada anak-anak.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross