Lukisan Iran Tahun 1314, Menggambarkan Pertemuan Para Pemimpin Muslim Sebelum Memulai Pertempuran Badar. (Foto : wikipedia).

Sejarah Hari Ini, 13 Maret; Meletusnya Perang Badar Tahun 624 M

Publish by Redaksi on 13 March 2023

NEWS, IDenesia.id - Pada 13 Maret 624, Perang Badar yang melibatkan pasukan muslim pimpinan Nabi Muhammad dan pasukan Quraisy pecah di barat daya Kota Madinah. Perang tersebut berhasil dimenangi pasukan muslim.

Perang Badar adalah perang besar pertama yang dialami oleh kaum Muslim pascaperistiwa Hijrah pada 622 M. Semenjak Nabi Muhammad SAW berdakwah di Mekkah, kaum Muslimin mulai mengalami konflik dengan kaum kafir Quraisy. Akibatnya, Nabi Muhammad SAW dan banyak pengikutnya hijrah ke Madinah.

Kendati demikian, kaum kafir Quraisy masih terus menyerang kaum Muslimin sehingga terjadilah Perang Badar. Perang Badar terjadi pada 17 Maret 624 M. Dampak Perang Badar adalah diperkirakan sekitar 314 orang tewas dari pihak Muslimin, sedangkan dari pihak kaum kafir Quraisy sebanyak lebih dari 1.000 orang.

Terjadinya Perang Badar dilatarbelakangi oleh beberapa sebab yakni Kaum Muslimin diusir dari Mekkah dan harta benda dirampas Semenjak Nabi Muhammad SAW menyebarkan ajaran agama Islam di Mekkah, kaum kafir Quraisy merasa terusik.

Kaum kafir Quraisy adalah kabilah penyembah berhala keturunan Ibrahim dari bangsa Arab yang menetap di Mekkah. Ketika Nabi Muhammad berdakwah di kota itu, kaum Quraisy pun melakukan perlawanan besar-besaran.

Setelah hijrah ke Madinah, ternyata serangan dari kaum kafir Quraisy terhadap kaum Muslimin masih terus berlanjut. Di bawah pimpinan Kurz bin Habbab Al-Fihri, kaum Quraisy memprovokasi kaum Musyrikin lainnya untuk menyerang, meneror, dan menguasai harta benda milik kaum Muslimin yang ada di Madinah.

Menanggapi hal ini, kaum Muslimin memutuskan untuk melawan kaum kafir Quraisy dengan mengerahkan pasukan kecil berjumlah lebih dari 300 orang. Sementara itu, kaum kafir Quraisy mengirim pasukan sebanyak 1000 orang. Kaum Muslimin dan kaum kafir Quraisy pun saling bertempur habis-habisan selama sekitar dua jam.

Pasukan Muslimin berhasil menghancurkan barisan pertahanan kaum Quraisy, sehingga membuat mereka memilih mundur. Kekalahan Quraisy dalam Perang Badar menyebabkan mereka bersumpah untuk membalas dendam. Serangan balik pun terjadi sekitar satu tahun kemudian dalam pertempuran yang dikenal sebagai Perang Uhud.

Pertempuran Badar adalah salah satu dari sedikit pertempuran yang secara eksplisit dibicarakan dalam al-Qur'an. Nama pertempuran ini bahkan disebutkan pada Surah Ali 'Imran: 123, sebagai bagian dari perbandingan terhadap Pertempuran Uhud.

Sesungguhnya seluruh pengetahuan mengenai Pertempuran Badar berasal dari catatan-catatan tradisi Islam, baik berupa hadits maupun biografi Muhammad, yang dituliskan beberapa puluh tahun setelah kejadiannya. Ada beberapa alasan mengapa hal ini terjadi. Pertama, banyak suku-suku Arab yang hidup di jazirah Arabia buta huruf dan tradisi oral merupakan cara mereka untuk menyampaikan informasi.

Pada saat Balatentara Islam dapat menaklukkan suku-suku Arab yang lebih berpendidikan di Suriah dan Irak, dapat dikatakan seluruh kaum Quraisy telah masuk Islam, sehingga menghilangkan peluang adanya catatan-catatan non-Muslim mengenai pertempuran tersebut.

Kedua, dengan tersusunnya berbagai kompilasi hadits, maka naskah-naskah catatan aslinya menjadi tidak dibutuhkan lagi, dan menurut Hugh Kennedy kemudian dimusnahkan dengan "kecepatan yang menyedihkan".

Terakhir, umumnya umat Muslim yang taat beranggapan bahwa para Muslim yang tewas di Badar adalah para syahid yang mulia, sehingga besar kemungkinan menjadi kendala bagi usaha yang sungguh-sungguh untuk melakukan penggalian arkeologis di Badar.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross