NEWS, IDenesia.id - Belum beres kasus harta kekayaan pejabat yang tidak wajar, kini tercium kembali dugaan manipulasi menegenai cukai rokok yang menyebabkan instansi Bea Cukai kembali diserbu warganet. Terdapat dugaan manipulasi cukai rokok yang didalangi oleh oknum peran Bea Cukai di dalamnya.

Dari kabar yang beredar di media sosial, ramai sekali kabar dugaan terkait manipulasi cukai rokok oleh seorang pengusaha rokok asal Pasuruan, Timur yakni Rokhmawan. Pengusaha rokok asal Pasuruan, Jawa Timur ini diduga memanipulasi cukai rokok lewat PT RMS dengan oknum Bea Cukai.

Hal tersebut diketahui dari sebuah utas yang diunggah oleh akun Twitter @.PartaiSocmed, dalam utas yang dibuatnya tersebut menyebutkan bahwa sosok bos rokok Rokhmawan ini diduga manipulasi harga cukai rokok.

Modus operasi yang digunakan Rokhmawan yakni dengan cara manipulasi cukai rokok, cukai rokok SKM ditempel oleh cukai SKT karena diketahui cukai rokok dari SKT itu lebih murah. Seperti diketahui sebelumnya, cukai rokok SKT harganya jauh lebih murah bila dibandingkan dengan SKM. Diperkirakan cukai rokok SKM per batangnya senilai Rp 600, lalu untuk SKT hanya RP 120 saja per batangnya.

Dari situlah muncul ide nakal diantara pengusaha rokok dan oknum Bea Cukai untuk mendapatkan keuntungan yang sangat besar, namun efeknya sangat besar bagi negara. Anggota DPR Fraksi PKB Luqman Hakim mencoba menghitung dari sisi kerugian negara.

“Dari satu kali kirim, negara harusnya mendapatkan Rp1,9 M, disini hanya dapat 230 Juta,” tambahnya.

Ia mengatakan bahwa beberapa produk rokok group PT RMS. Pasalnya, rokok mereka jelas-jelas rokok jenis SKM.