NEWS, IDenesia.id – Nurlia Lipsa adalah seorang penyapu jalan yang setiap hari bekerja membersihkan poros jalan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Perempuan dengan tiga anak ini telah bekerja sebagai penyapu jalan sejak 13 tahun yang lalu. Di usianya yang kini telah mencapai angka 57 tahun, kini Nurlia Lipsa boleh sedikit bersyukur. Ketiga anaknya semuanya telah menikah.
Ditemui IDenesia.id di rumahnya di jalan Kampung Kajang, Selasa, 23 Agustus 2022, Nurlia yang baru saja bertugas menyapu jalan bercerita tentang banyak hal, terutama tentang mimpinya untuk mengabdikan hidupnya pada kemanusiaan. “Saya ini kerja jadi penyapu jalan untuk kasih makan dan kasih sekolah anak yatim ji, pak,” terangnya.
Di rumahnya yang terdiri dari dua lantai, Nurlia tinggal bersama 47 anak yatim piatu. Sejak tahun 2010 lalu, rumahnya ia sulap menjadi panti asuhan yang ia beri nama, ‘Yayasan Panti Asuhan Assyifa Makassar.’
Nasib dan masa depan puluhan anak di panti asuhannya semata bergantung pada penghasilannya sebagai penyapu jalan, serta bantuan dari para donatur yang sesekali datang ke rumahnya membawa beras dan mie instan.
“Saya ini hanya berniat merawat anak yatim dan sekolahkan mereka karena kasihan, pak. Saya ini sudah rasakan bagaimana kalo tidak ada kedua orang tua. Gajiku sebagai tukang sapu jalanan yang saya pake untuk biayai semuanya,” jelasnya sambil menambahkan bahwa sebagai penyapu jalan, ia mendapatkan gaji sebesar 2,2 juta per bulan.
“Alhamdulillah kami tetap berkecukupan, pak. Meski sempat dua tahun dilanda pandemi, tapi masih bisa kami kasih makan anak yatim piatu kami,” imbuhnya.
Keseharian Nurlia dan para anak asuhnya memang tak pernah lepas dari kesederhanaan dan keprihatinan. Tapi mereka sudah kadung percaya bahwa semua adalah ketentuanNya. “Kalo susah pasti mi susah, pak. Ini saja saya sudah tiga bulan tidak gajian, tapi mau mi diapa. Padahal tahun ini sebenarnya kami lagi butuh biaya besar karena sekolah mi anak-anak,” tandasnya.
