Peristiwa sejarah pada 16 April 2014 adalah tenggelamnya Kapal Sewol bermula ketika Kapal Feri ini berlayar dari Incheon menuju Pulau Jeju, Korea Selatan. Pada saat itu, Kapal Sewol mengangkut 476 orang, yang mayoritas adalah murid Danwon High School Kota Ansan yang melakukan perjalanan darma wisata.

Sejarah Hari Ini, 16 April; Tragedi Tenggelamnya Kapal Sewol Korea Selatan

Publish by Redaksi on 16 April 2023

NEWS, IDenesia.id - Peristiwa sejarah pada 16 April 2014 adalah tenggelamnya Kapal Sewol bermula ketika Kapal Feri ini berlayar dari Incheon menuju Pulau Jeju, Korea Selatan. Pada saat itu, Kapal Sewol mengangkut 476 orang, yang mayoritas adalah murid Danwon High School Kota Ansan yang melakukan perjalanan darma wisata.

Pada pukul 08.40 pagi, para penumpang tengah menikmati sarapan yang disajikan di kafetaria. Pada saat yang bersamaan, kapal melalui memasuki Selat Maenggol yang terkenal memiliki arus bawah laut yang kuat. Tak lama saat memasuki anjungan, kapal dikendalikan oleh third mate yang belum berpengalaman dan harus menghadapi perairan paling menantang. Kemudian tiba-tiba kapal berbelok tajam, miring, lalu terbalik. Beberapa saat akhirnya kapal karam di di lepas pantai Pulai Jindo.

Saat kejadian tersebut, tak ada panggilan darurat yang dilakukan oleh awak kapal. Namun terdapat satu murid yang melakukan panggilan pada stasiun pemadam kebakaran setempat untuk meminta pertolongan. Butuh beberapa saat untuk mengidentifikasi bahwa kapal tersebut adalah Kapal Sewol. Setelah itu, beberapa kala dan helikopter penyelamat bergegas mendatangi lokasi untuk melakukan penyelamatan.

Bukan hanya itu, puluhan tentara dan ratusan penyelam dikerahkan untuk mencari penumpang dan awak kapal yang menjadi korban. Proses penyelamatan ini juga mendapat bantuan dari kapal perang Amerika Serikat, USS Bonhomme Richard yang sedang berpatroli di kawasan tersebut. Dari hasil penyelamatan, sebanyak 304 penumpang dan awak kapal ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, dan hanya 172 orang yang berhasil selamat.

ada peristiwa 16 April 2014 yang melibatkan tragedi kecelakaan Kapal Sewol tersebut, kapten kapal. Lee Joon-Seok menjadi sasaran hujatan dari masyarakat Korea Selatan. Pria yang berumur 69 tahun tersebut dianggap pihak yang bertanggung jawab atas kelambatan evakuasi saat peristiwa tersebut terjadi.

Proses evakuasi baru dilakukan setengah jam sejak alarm darurat dibunyikan. Saat itu, kapten kapal terbukti tertangkap kamera mengenakan jaket pelampung saat diselamatkan dari dek atas Sewol. Ia bahkan sengaja meninggalkan kapal yang terbaring dan mengabaikan kepanikan para penumpangnya.

Kapal yang tenggelam dengan posisi miring, menyebabkan kabin-kabin kapal terbalik. Sehingga para penyelam harus menyusuri lorong-lorong sempit untuk mencari korban. Dalam pencarian tersebut, penyelam menemukan sekitar 48 jasad yang berdesakan di salah satu ruangan sempit dengan memakai jaket penyelam.

Kapten Angkatan Laut Kim Jin-Hwang saat itu menjelaskan bahwa temuan tersebut diduga, banyak penumpang yang terjebak saat kapal miring dan mulai tenggelam. Meskipun telah ditemukan lokasi korban, namun para penyelam mengalami kesulitan dalam mengevakuasi jasad yang ditemukan. Pada kondisi kapal yang terbalik dan segala sesuatu mengambang menjadi kendala berat bagi para penyelam untuk melakukan penyelamatan.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross