HUT ke-496 DKI Jakarta tahun 2023. (Foto :KOMPAS.com/KOMPAS/KARTONO RYADI).

Sejarah Hari Ini, 22 Juni; Hari Jadi Ibu Kota Negara Indonesia, Jakarta

Publish by Redaksi on 22 June 2023

NEWS, IDenesia.id - Setiap tanggal 22 Juni diperingati sebagai hari ulang tahun Jakarta. Untuk tahun ini, Jakarta berulang tahun yang ke-496, yang telah berdiri sejak tahun 1527 silam.

Dikutip IDenesia.id dari Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta, sejarah Jakarta bermula dari pelabuhan kecil di estuari sungai Ciliwung sekitar 500 tahun lalu yang lambat laun bertransformasi menjadi pusat perdagangan internasional. Rekam jejak Jakarta bisa ditemukan melalui beberapa prasasti yang ditemukan di sekitar pelabuhan dan sepanjang sungai Ciliwung.

Menurut catatan pengembara Eropa di abad ke-16, kala itu Jakarta yang marak disebut sebagai Kalapa merupakan pelabuhan utama kerajaan Sunda. Pada 22 Juni 1527, pelabuhan yang menjadi pusat perniagaan Portugis itu diserang Pangeran Fatahillah. Sejak itu, Pangeran Fatahillah mengganti nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta. Tanggal penyerangan itulah yang hingga kini diperingati sebagai HUT Kota Jakarta.

Kemudian pada abad ke-16, VOC Belanda tiba dan mengambil alih kekuasaan atas Jayakarta dan mengganti namanya menjadi Batavia, yang diambil dari nenek moyang bansa Belanda, Batavieren. Batavia mulai menjadi pusat pergerakan nasional di awal abad ke-20 yang ditandai Kongres Pemuda Kedua tahun 1928.

Sejak dimulainya pendudukan Jepang di Indonesia akibat perang Dunia ke-II pada tahun 1942-1945, Batavia berganti nama menjadi Jakarta, atau Jakarta Tokubetsu Shi. Kemudian sejak Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 1945, Jakarta menjadi pusat kegiatan politik dan pemerintahan. Lalu secara resmi pada tahun 1966 Jakarta menjadi Ibu Kota Negara.

Tahun ini menjadi peringatan HUT ke-496 Kota Jakarta yang akan bertepatan pada Kamis, 22 Juni 2023. Pemprov DKI Jakarta mengusung tema HUT ke-496 DKI Jakarta tahun 2023 yaitu "Jadi Karya untuk Nusantara". Tema ini sebagai amplifikasi slogan "Sukses Jakarta untuk Indonesia".

Dengan tema "Jadi Karya untuk Nusantara", sebagai amplifikasi slogan Sukses Jakarta untuk Indonesia. Bermakna akan kesiapan Jakarta untuk mengoptimalisasi seluruh sumber daya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, serta pemantik kemajuan bagi daerah lain di Indonesia.

Di bawah kepemimpinan Jepang, nama Batavia berubah. Dalam 'Jakartaku, Jakartamu, Jakarta Kita' (1987) karya lasmijah Hardi, nama Batavia diganti sebagai Jakarta Tokubetsu Shi. Nama tersebut berasal dari bahasa Jepang yang berarti 'jauhkan perbedaan', pada 8 Desember 1942.

Pada 1945, selepas Jepang menyerah pada sekutu dan proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan, nama Jakarta Tokubetsu Shi kembali berganti menjadi Jakarta dan ditetapkan sebagai ibu kota Republik Indonesia.

Pada 22 Juni 1956, di masa pemerintahan Walikota Jakarta Sudiro (1952-1960), nama Jakarta kembali dikukuhkan. Sebelumnya, Jakarta masuk dalam Provinsi Jawa Barat.

Pada 1959, Jakarta yang sempat menjadi Kota Praja di bawah walikota diubah menjadi Daerah Tingkat Satu yang dipimpin oleh gubernur. Gubernur pertamanya adalah Soemarno Sosroatmodjo.

Pada 1961, status Jakarta diubah menjadi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI). Penetapan 22 Juni sebagai hari ulang tahun Jakarta didasari momen Fatahillah berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa pada 22 Juni 1527. Hal ini tertuang dalam keputusan DPR kota sementara No. 6/D/K/1956.

Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta ditetapkan melalui PP No 2 Tahun 1961 juncto UU No 2 PNPS 1961.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross