NEWS, IDenesia.id - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Selatan melalui petugas Cabang Dinas Kelautan (CDK) Ajatappareng menanam 40.000 bibit mangrove di sekitar pesisir Lojie, Desa Bojo, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru. Mereka menggandeng aparatur pemerintah setempat dan masyarakat.
“Penananaman mangrove ini sebagai upaya mengembalikan fungsi kawasan pesisir dalam rangka melestarikan ekosistem mangrove, guna meminimalisir terjadinya abrasi dan erosi di kawasan pesisir dan pantai Lojie,” kata Kepala CDK Ajatappareng, Sukmawati Gaffar dikutip dari laman DKP Sulsel, Rabu, 5 Juli 2023.
Selain bisa meminimalisir dampak bencana, menurut Sukmawati, penanaman mangrove ini juga menjadi salah satu implementasi dari program Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. “Sekaligus sebagai habitat atau tempat hidup, berlindung, mencari makan, atau berkembang biak bagi berbagai jenis biota laut,” Sukmawati menerangkan.
Kegiatan penanaman mangrove sejak Selasa, 4 Juli, kata Sukmawati, akan terus berlanjut dan berkesinambungan sebagai upaya pemulihan jalur hijau. “Guna memproteksi ratusan hektar lahan pertambakan para pembudidaya agar tetap dapat meningkatkan hasil budidaya secara produktif,” jelasnya.
Pemerintah mengajak kepala Desa Bojo, kelompok perikanan masyarakat untuk menjaga mangrove. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, Muhammad Ilyas menyampaikan hal serupa. “Kegiatan ini sangatlah penting di wilayah pesisir untuk merehabilitasi ekosistem yang rusak,” lanjut Ilsyas menyudahi.