NEWS, IDenesia.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel), telah menyiapkan strategi untuk mengurangi dampak kekeringan imbas dari fenomena El Nino. Upaya ini untuk menyiapkan ketersediaan air baku bagi masyarakat luas.
"Upaya kita nanti kita akan melakukan teknologi manipulasi cuaca untuk menurunkan hujan di tempat-tempat terkait penyusutan bendungan. Tapi itu nanti sementara kita koordinasikan dengan BNPB," kata Kepala BPBD Sulsel Amson Padolo kepada IDenesia.id, Selasa 29 Agustus 2023.
Amson mengaku, ada penurunan pasokan air baku berdasarkan laporan dari Dinas Sumber Daya Air dan Cipta Karya. Meskipun belum ada konfirmasi mengenai tingkat krisis yang dihadapi, penurunan ini sudah terjadi dan perlu menjadi perhatian serius.
"Cuman kan yang mengkategorikan bahwa ini sudah dalam krisis itu kan mereka, kita belum dapat datanya tapi penurunan ini sudah ada," tuturnya.
BPBD Sulsel juga telah melakukan mendata seluruh kabupaten dan kota yang terdampak. Langkah siaga darurat bahkan telah diimplementasikan guna mengantisipasi dampak yang lebih luas. Salah satunya, rencana penghematan air bersih juga tengah dipertimbangkan.
"Kita juga akan melakukan penghematan-penghematan air bersih, dan kami berupaya untuk mencari sumber air baku baik dengan melakukan urbanisasi atau bagaimana," terang Amson.
"Kita belum dapat konfirmasinya terkait tingkat risikonya atau gimana, yang kita dapat kemarin bahwa ada penurunan sumber daya air baku. Cuman kategorinya kita belum tahu," sambung Amson.
BPBD juga merencanakan langkah-langkah seperti pemanfaatan pompa air di lahan persawahan dan pencegahan pembukaan lahan dengan cara pembakaran, guna mencegah terjadinya kebakaran hutan.
Amson menekankan bahwa langkah ini penting untuk menghadapi fenomena El Nino yang terjadi sekali dalam empat tahun. Dengan demikian, kesiapan dan kerja sama semua pihak menjadi kunci dalam mengatasi potensi dampak yang mungkin terjadi.
"Ini kan untuk sementara prediksinya sampai Oktober tidak ada turun hujan, mungkin turun hujan tapi tidak terlalu lebat. Beda tahun-tahun sebelumnya. Ini kan fenomena 4 tahun sekali," pungkasnya.
Penulis: Alfiandis
