Kendaraan yang hancur dan bangunan yang rusak di kota Derna, sebelah timur Benghazi. (foto: Kantor Pers Perdana Menteri Libya/AFP/Getty Images)

Update Banjir Libya: Korban Tewas Tembus 5.300 Jiwa, 10 Ribu Orang Hilang

Publish by Redaksi on 13 September 2023

NEWS, IDenesia.id - Tiga hari pasca banjir bandang di Derna, kota pelabuhan Libya, jumlah korban tewas yang telah dikonfirmasi telah melebihi 5.300 orang.

Disadur IDenesia dari The Guardian, Rabu 13 September 2023, data ini diungkapkan oleh Mohammed Abu-Lamousha, juru bicara pemerintah yang menguasai wilayah timur Libya mengatakan kepada kantor berita milik pemerintah pada hari Selasa malam waktu setempat.

Libya secara politik terbagi antara timur dan barat dan layanan publik telah hancur sejak pemberontakan yang didukung NATO pada tahun 2011 yang memicu konflik bertahun-tahun. Pemerintahan yang diakui secara internasional di Tripoli tidak menguasai wilayah timur.

Tariq al-Kharraz, perwakilan lain dari pemerintah wilayah timur, mengatakan bahwa seluruh wilayah telah tersapu, dengan banyak mayat yang terseret arus ke laut.

Ratusan mayat ditumpuk di pemakaman dengan hanya sedikit orang yang selamat yang dapat mengidentifikasinya. Menurut Kharraz, ia memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat di atas 10.000 orang - angka yang juga dikutip oleh Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

(foto: Libya al-Hadath/Reuters)

Banjir bandang melanda kota Derna menyusul badai besar dan hujan pada Minggu 10 September waktu setempat dan menyebabkan dua bendungan jebol. Palang Merah dan pejabat setempat mengatakan bahwa sedikitnya 10.000 orang hilang setelah banjir dahsyat tersebut.

Hichem Chkiouat, menteri penerbangan sipil, mengatakan bahwa banyak korban tewas yang masih berada di tempat yang terendam air: "Mayat bergelimpangan di mana-mana - di laut, di lembah, di bawah bangunan," kata Chkiouat kepada Reuters melalui telepon setelah berkunjung ke kota tersebut. "Saya tidak melebih-lebihkan ketika saya mengatakan bahwa 25% dari kota ini telah lenyap. Banyak sekali bangunan yang runtuh."

Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan orang-orang yang meminta tolong dan berteriak saat air berlumpur menelan rumah mereka. Video lainnya menunjukkan arus deras menyapu mobil-mobil di jalanan yang telah berubah menjadi sungai.

Sondos Shuwaib, seorang blogger lokal, mengatakan bahwa ia sedang berada di rumahnya ketika tiba-tiba ia mendapati dirinya terseret arus banjir. Dalam sebuah catatan mengerikan tentang bencana yang diposting secara online, ia menggambarkan melihat anak-anak dan bayi-bayi yang terseret arus. "Ada mayat di samping saya, mayat di atas saya, dan mayat di bawah saya," tulisnya.

Sebuah laporan pada tahun 2022 dalam sebuah jurnal akademis telah memperingatkan bahwa jika banjir yang setara dengan banjir pada tahun 1959 terulang kembali, maka akan "kemungkinan besar akan menyebabkan salah satu dari dua bendungan runtuh, sehingga penduduk lembah dan kota Derna menjadi rentan karena risiko banjir yang tinggi".

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross