NEWS, IDenesia.id - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sulawesi Selatan (Sulsel) merespons persoalan pemadaman listrik bergilir oleh PLN Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar). Pemadaman mulai hari ini, Kamis, 21 September melanda sebagian besar daerah di Sulsel.
YLKI pun menuntut agar PLN memberikan kompensasi kepada konsumen yang terdampak oleh pemadaman tersebut. Pelaksana tugas (Plt) Ketua YLKI Sulsel Ambo Masse mengungkapkan, banyak masyarakat yang mengalami kerugian akibat pemadaman massal ini. Terutama kerugian materil para pelaku usaha.
"Di pelaku usaha ini kan sangat berkaitan langsung dengan aspek kerugian ketika terjadi pemadaman, kan ada batas-batas toleransi pemadaman itu ketika itu melewati toleransi pemadaman itu kan ada penggantian kepada konsumen,” kata Ambo Masse saat dihubungi IDenesia.id, Kamis, siang.
Ambo Masse juga menekankan pentingnya PLN memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat sebagai konsumen ketika terjadi pemadaman. Sehingga konsumen dapat menyesuaikan kebutuhan mereka terkait dengan listrik. “Tapi saya tidak tahu secara pasti. Itu kan harus diinformasikan ke masyarakat selaku konsumen seluruh penggunanya,” ujarnya.
Selain itu, YLKI Sulsel juga meminta PLN untuk memberikan estimasi waktu pemadaman yang akurat kepada konsumen dan melakukan kontrol yang tepat agar dampak pemadaman dapat diminimalkan. Dengan demikian, para pelanggan utamanya pelaku usaha bisa menyiapkan sejumlah keperluan selama pemadaman listrik berlangsung.
“Terkait pemadaman itu ada dan waktu yang akurasi waktunya ini kan terkait nanti kepada pengguna atau konsumen untuk mengatur baik daripada kebutuhan-kebutuhan lain berkaitan dengan listrik itu,” tegasnya.
YLK Sulsel berharap agar PLN segera merespons tuntutan ini dan memberikan solusi yang jelas kepada konsumen yang terkena dampak pemadaman listrik. “Pihak PLN sudah harus memberikan terkait estimasi pemadaman berapa jam dan itu harusnya pihak PLN itu bisa melakukan kontrol,” pungkasnya.
Sejak pekan lalu, PLN kembali memadamkan listrik hampir semua wilayah di Sulsel. PLN berdalih pemadaman ini merupakan bagian dari upaya mitigasi dampak dari kemarau berkepanjangan. Kemarau dipicu El Nino, mengakibatkan debit air berkurang di beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH).
“Dampak kemarau yang cukup panjang diprediksi akan berimplikasi pada pola pengoperasian pasokan listrik di sistem kelistrikan Sulbagsel (Sulsel Bagian Selatan) pada akhir September 2023,” kata GM PLN UID Sulselrabar, Moch Andy Adchaminoerdin, dalam siaran pers yang diterima jurnalis sejak Rabu, 20 September 2023, malam.
Penulis: Alfiandis
