Sherri Papini. (Rich Pedroncelli/AP)

Palsukan Penculikannya, Wanita Ini Harus Bayar Rp4,1 Miliar, Termasuk Ganti Biaya Pencarian Polisi

Publish by Redaksi on 20 September 2022

NEWS, IDenesia.id — Sherri Papini, wanita asal California yang mengaku memalsukan penculikannya pada tahun 2016, telah dijatuhi hukuman 18 bulan penjara. Selain itu, ia harus membayar uang pengganti, termasuk biaya pencarian yang dikeluarkan polisi yang totalnya mencapai Rp4,1 miliar.

Kasus Sherri Papini mendapat perhatian ketika dia hilang selama berminggu-minggu. Itu memicu pencarian yang diwarnai kepanikan dan liputan media yang luas.

Dia akhirnya muncul dengan cerita bahwa dirinya diculik oleh dua wanita Hispanik, dirantai ke tiang selama tiga minggu, dan dipukuli sebelum dilepaskan di jalan raya.

Tetapi setelah pencarian yang intensif dan mendalam terhadap para penculiknya, pihak berwenang menyimpulkan bahwa Papini mengarang seluruh cerita tentang kasusnya.

Jaksa federal menuduh bahwa dia tinggal dengan mantan pacarnya hampir 600 mil jauhnya di California selatan. Ia sengaja melukai dirinya sendiri untuk mendukung pernyataan palsunya.

Papini, dari kota Redding di California utara, ditangkap awal tahun ini dan mengakui dia mengarang insiden itu. Hakim kemudian menghukumnya dengan penjara 18 bulan.

Hakim mengatakan mempertimbangkan keseriusan pelanggaran dan banyaknya orang yang terkena dampak dan rekayasa penipuan yang dilakukan Papini. Termasuk petugas penegak hukum yang mencarinya dan orang-orang yang mempercayainya selama empat tahun.

Kasus ini juga dinilai hakim berdampak pada hidup warga dari komunitas Latino yang secara keliru dipandang dan dicurigai sebagai pelaku. Mereka hidup dalam ketakutan karena cerita palsu Papini.

Papini yang emosional selama persidangan berlinang air mata menerima tanggung jawab dan mengakui kesalahannya. "Saya sangat menyesal kepada banyak orang yang menderita karena saya," katanya seperti disadur IDenesia.id dari theguardian.com, Selasa, 20 September 2022.

“Saya bersalah, Yang Mulia. Saya bersalah karena berbohong. Saya bersalah atas ketidakhormatan. Apa yang dilakukan tidak dapat dibatalkan. Itu tidak bisa dihapus,” lanjutnya.

Asisten pengacara AS Veronica Alegria menyebut komentar Papini tak lebih hanya sebagai manipulasi. "Pada titik ini dia akan mengatakan dan melakukan apa saja untuk meringankan hukumannya. Kasus ini serius dan sangat merugikan masyarakat," kata Alegria kepada Shubb.

“Ada komunitas yang hidup dalam ketakutan. Nona Papini mengambil uang dari korban yang sebenarnya. Korban kejahatan mungkin tidak percaya, mereka akan dipercaya oleh penegak hukum karena tipuan ini,” lanjut Alegria.

Di luar ruang sidang, Papini tidak menjawab pertanyaan wartawan, dan dikelilingi lebih dari selusin pendukungnya. Beberapa di antaranya memeluknya erat-erat.

Mereka termasuk saudara perempuan suaminya, dengan siapa dia telah tinggal sejak dia berpisah dengan suaminya, yang mengajukan gugatan cerai dan mencari hak asuh anak-anak mereka setelah dia mengaku bersalah.

Berbicara sebentar di luar gedung pengadilan setelah sidang, pengacara pembela William Portanova menyebut hukuman Papini sudah adil, meskipun lebih lama dari yang mereka harapkan.

Portanova sebelumnya mengatakan Papini, sekarang berusia 40 tahun, bermasalah dan dipermalukan dan dia harus menjalani sebagian besar hukumannya di rumah.

Namun, jaksa mengatakan sangat penting bahwa dia menghabiskan masa hukumannya di penjara. Hakim memerintahkan dia untuk melapor ke penjara pada 8 November.

Apa persisnya yang mendorong Papini untuk melakukan tipuan yang rumit itu tetap menjadi misteri. Penyelidik mengatakan bahwa beberapa orang yang dekat Papini, termasuk mantan suaminya, mengatakan kepada mereka bahwa dia memiliki sejarah berbohong untuk menarik perhatian pada dirinya.

Penduduk California Utara telah dimobilisasi untuk menemukan Papini ketika dia menghilang dan GoFundMe mengumpulkan lebih dari $49.000 atau sekitar Rp733 juta untuk keluarganya.

Tipuan itu memiliki konsekuensi yang menyakitkan bagi orang Latin di daerah tersebut. Beberapa di antaranya tidak berani berjalan-jalan dalam kelompok dua orang dan mengendarai SUV, lapor Redding Record-Searchlight. Itu karena klaim Papini bahwa dia diculik oleh wanita Hispanik menggunakan SUV.

Ada dua dakwaan yang menjerat Papini di mana ia terancam maksimum 25 tahun penjara. Namun, jaksa setuju untuk memberinya hukuman lebih rendah karena pengakuan bersalah Papini.

Papini tidak memberikan alasan atas tindakannya, yang bahkan membuat bingung para ahli kesehatan mental independen yang mengatakan bahwa perilakunya tidak sesuai dengan diagnosis tipikal.

Portanova menyebut ada trauma masalah lalu yang mempengaruhi Papini. “Pada titik ini, hukumannya sudah sangat berat dan terasa seperti hukuman seumur hidup,” kata Portanova.

Tetapi jaksa mengatakan trauma masa lalu dan masalah kesehatan mentalnya saja tidak dapat menjelaskan semua tindakannya.

Sebagai bagian dari kesepakatan pembelaan, Papini telah setuju untuk mengganti biaya lembaga penegak hukum yang angkanya lebih dari $150.000 atau sekitar Rp2,2 miliar. Biaya itu untuk biaya pencarian dia dan penculiknya yang sebenarnya tidak ada.

Ia juga setuju membayar kembali $128.000 atau sekitar Rp1,9 miliar untuk uang yang dia terima sejak dia kembali. Dengan demikian, ia total harus membayar sekitar Rp4,1 miliar. Shubb mengatakan dia tidak mungkin bisa membayar kembali uang itu kecuali memenangkan lotre.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross