NEWS, IDenesia.id - Kondisi kemarau ekstrem yang melanda sebagian besar daerah di Sulawesi Selatan, membuat semua instansi pemerintah hingga institusi negara bergegas dan berupaya melakukan langkah penanganan cepat. Kekeringan parah dipicu fenomena El Nino berdampak ke semua sektor. Termasuk kebutuhan air baku masyarakat. 

Sebagai langkah sederhana untuk meminimalisir dampaknya, selain membuat sumur bor untuk warga, banyak pihak di Sulsel yang mulai menggelar salat Istisqa atau salat meminta hujan. Salah satunya seperti yang dilakukan jajaran Polres Sidrap, Polda Sulawesi Selatan. 

“Kita umat manusia adalah makhluk ciptaannya yang memiliki banyak kekurangan dan kelemahan untuk itu kita hanya bisa berusaha namun wajib berserah diri dan memohon kepada sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Kapolres Sidrap AKBP Erwin Syah usai pelaksanaan salat yang dikutip dari akun Instagram resmi Humas Polres Sidrap, Rabu, 27 September 2023. 

Kapolres Erwin Syah mengaku prihatin kemarau panjang yang melanda daerahnya menyebabkan kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta berkurangnya sumber air bersih untuk masyarakat. "Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa mengabulkan doa dan permintaan kita sehingga Kabupaten Sidrap dapat kembali segar dan berseri," harapnya.

Selain aparat kepolisian, pihak PLN Sulselrabar juga sempat menggelar salat minta hujan untuk memenuhi kebutuhan air di PLTA dan PLTMH. Kekeringan berdampak ke pasokan suplai dua pembangkit listrik itu sehingga mempengaruhi kebutuhan listrik. Akibatnya pemadaman hampir tiap hari terjadi untuk meminimalisir beban. 

Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas juga telah mengimbau agar masyarakat menggelar doa bersama untuk meminta hujan. “Kementerian Agama mengimbau umat Islam untuk melaksanakan Salat Istisqa atau salat meminta hujan,” kata Menag Yaqut dalam siaran persnya Jumat, 15 September 2023 lalu.