NEWS, IDenesia.id - Peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tengah menjadi ancaman serius di tengah kemarau panjang akibat fenomena El Nino. Berdasarkan rekapitulasi yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sulawesi Selatan, luas lahan yang terbakar mencapai 200 hektar.

"Dengan kondisi saat ini, potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan sangat tinggi, bahkan rumah-rumah pun terancam," ungkap Kepala DLHK Sulsel Andi Hasbi Nur kepada IDenesia.id, saat dikonfirmasi, Senin, 2 Oktober 2023.

Hasbi menjabarkan jika kebakaran hutan saat ini terbilang besar. Potensi kebakaran juga bisa terjadi di daerah lahan warga, seperti halnya yang terjadi di Jeneponto, Malino, Kabupaten Gowa hingga Bantaeng. “Sekarang ini di mana saja artinya bukan di kawasan hutan saja, justru persentase yang ada itu di lahan yang lebih banyak dan masuk ke hutan,” terang Hasbi.

Selain itu, pihaknya juga mencatat, kebakaran hutan dan lahan tidak terbatas pada kawasan hutan, tetapi juga telah menyebar ke lahan-lahan lainnya. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat risiko yang dihadapi oleh ekosistem dan lingkungan. "Terus memang ada masyarakat yang entahlah apa yang menjadi motif sampai masuk ke kawasan membakar," ucap Hasbi.

Demi mengantisipasi meluasnya kebakaran hutan dan lahan, Pemprov Sulsel telah mengambil langkah-langkah proaktif sejak bulan Juli lalu dengan mengeluarkan surat edaran kepada setiap kabupaten dan kota di wilayah terkait kesiapsiagaan menghadapi karhutla.

“Jadi kita meminta untuk kemungkinannya untuk mengadakan pembiayaan lewat dana bantuan tidak terduga mengantisipasi karhutla,” tegas Hasbi.

Andi Hasbi juga menegaskan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat hingga tingkat desa. Untuk itu, posko untuk penanggulangan kebakaran hutan akan dibentuk di setiap daerah dalam menghadapi potensi kebakaran hutan. Upaya-upaya ini diharapkan dapat mengurangi risiko karhutla yang semakin meluas.

Penulis: Alfiandis