Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ada 1 Oktober 1976 (Perpusnas)

Sejarah Hari Ini, 1 Oktober; Hari Kesaktian Pancasila

Publish by Redaksi on 1 October 2022

NEWS, IDenesia.id – Hari ini 1 Oktober bangsa Indonesia memperingati sabagai hari Kesaktian Pancasila, hal ini tidak lepas dari peristiwa 30 September 1965 atau yang biasa dikenal G30S/PKI.

Hari ini menjadi hari yang sangat bersejarah bagi perjalanan bangsa Indonesia karena ideologi Pancasila kembali dikuatkan sebagai ideologi negara setelah gagalnya kudeta berdarah yang dinamakan Gerakan 30 September (G30S) 1965 yang didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Hari Kesaktian Pancasila awalnya diperingati oleh kalangan TNI Angkatan Darat saja. Mereka mengenang gugurnya rekan tentara dan bagaimana kekuatan Pancasila mampu melawan komunisme di Indonesia.

Soeharto yang kala itu menjabat sebagai Menteri Utama Bidang Pertahanan dan Keamanan, menerbitkan surat keputusan bernomor Kep/B/134/1966 tertanggal 29 September 1966. Surat tersebut memerintahkan Hari Kesaktian Pancasila tidak hanya diperingati oleh kalangan TNI Angkatan Darat saja, namun semua elemen masyarakat.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila semakin diperkuat dengan SK Nomor 153 Tahun 1967 yang diterbitkan oleh Soeharto pada 27 September 1967. SK tersebut menyatakan Hari Kesaktian Pancasila diperingati oleh seluruh Indonesia secara khidmat dan tertib.

Sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, tercatat dua kali upaya mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunis (marxisme-leninisme) yakni pada 1948 dan 1965. Namun kedua upaya tersebut gagal.

Sejatinya Pancasila merupakan suatu jalan pikiran dan dasar falsafah hidup bangsa Indonesia. Karena itu, peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober dilakukan sebagai ikon pikiran dan dasar falsafah hidup tersebut.

Insiden G30S menjadi sejarah yang kelam untuk bangsa Indonesia hingga kini. Tragedi tersebut juga menjadi isu yang sensitif di kalangan masyarakat. G30S merupakan salah satu peristiwa yang menimbulkan banyak korban.

Peristiwa besar tersebut tak hanya terjadi di Jakarta sebagai pusat perhelatan politik saat itu. Tetapi hingga pelosok-pelosok daerah di Pulau Jawa. Jawa Adalah Kunci, kalimat legendaris yang diucapkan oleh tokoh PKI, DN Aidit.

Berbagai narasi dan argumentasi terus bermunculan selama 55 tahun. Dari pihak yang berideologi komunis, peristiwa G30S tak lepas dari intervensi kekuatan asing. Dokumen Gilchrist juga menjadi isu yang menyebar menjelang insiden G30S.

Dokumen tersebut sering digunakan untuk mendukung argumen keterlibatan Amerika Serikat (AS) melalui lembaga intelijennya (CIA) dalam menggulingkan pemerintah yang berkuasa saat itu. Namun, pihak yang antikomunis tetap berkeyakinan bahwa penganut ideologi komunis ingin mengubah ideologi Pancasila dengan komunisme.

Hari Kesaktian Pancasila juga diketahui sebagai tanda perjuangan rakyat Indonesia untuk menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negaranya.

Menurut jurnal Peristiwa G-30-S/PKI di Balik Penetapan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 1965 oleh Fitri Yanti, Hari Kesaktian Pancasila juga membuat dunia internasional dapat menilai sampai seberapa jauh kerelaan untuk berkorban dan pengorbanan bangsa Indonesia dalam perjuangan untuk membela, mempertahankan dan mencapai cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Sekaligus akan dapat dimengerti dan dibuktikan mengapa bangsa Indonesia menolak dan menentang ajaran komunis yang menjadi ideologi PKI.

Terdapat ritual pengibaran bendera untuk memperingati peristiwa G30S dan Hari Kesaktian Pancasila. Pada 30 September, bendera dinaikkan setengah tiang. Lalu esok hari, tepatnya 1 Oktober, bendera dinaikkan secara penuh.

Bendera setengah tiang yang dikibarkan pada 30 September adalah tanda duka nasional setelah terbunuhnya enam perwira militer. Sementara pada 1 Oktober, bendera dinaikkan secara penuh sebagai simbol kemenangan “kesaktian Pancasila” yang mampu menangkal ancaman ideologi komunis.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila bisa dijadikan sebagai kebangkitan bagi masyarakat untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme yang cenderung mulai luntur.

Nilai-nilai Pancasila harus dimaknai sebagai semangat untuk membangun kembali jati diri bangsa dan harus tertanam kuat dalam diri generasi sekarang maupun yang akan datang mengingat Pancasila adalah dasar negara dan menjadi sumber hukum yang mengatur kehidupan masyarakat Indonesia.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross