NEWS, IDenesia.id - Tidak hanya makanan berat, Suku Bugis di Sulawesi Selatan juga terkenal dengan kue-kue tradisional mereka, salah satunya adalah Bolu Cukke. Uniknya, kue manis ini memiliki lapisan luar yang renyah dan bagian dalam yang sangat lembut, lho.

Konon, bolu cukke sudah dikenal sejak abad ke-19 di wilayah Ajatappareng, atau wilayah historis kerajaan Sidenreng, Suppa, Rappang, Sawitto, Bacukiki, dan Alitta, Sulawesi Selatan.

Disebutkan bahwa kue ini dulunya merupakan bekal para perantau saat pergi berlayar, ada pula yang mengatakan bahwa kue ini dulunya dibuat sebagai hadiah dalam upacara adat dan perayaan serupa.

Namun, apapun kisahnya, bolu cukke memang pas menjadi pilihan dalam berbagai kesempatan karena kue ini bisa bertahan lama dan tidak membutuhkan penyimpanan khusus.

Bolu cukke terbuat dari tepung beras dan campuran gula merah dan gula pasir sebagai bahan utamanya. Memiliki rasa yang manis, kue ini tentunya merupakan sajian yang cocok untuk dijadikan cemilan maupun hidangan penutup.

Dilansir IDenesia dari laman Indonesia Kaya, Senin, 1 Januari 2024, nama ‘cukke’ sendiri yang artinya ‘dicungkil’. Nama ini sendiri diambil dari cara membuat kue ini yang harus dicungkil keluar dari dalam cetakan.

Kue ini juga bisa dibuat tanpa cetakan dan hanya menggunakan wajan, namun hasilnya tidak akan sebagus jika adonan dimasukkan ke dalam loyang cetakan terlebih dahulu.

Adapun tekstur renyah di bagian luar bolu cukke disebabkan oleh proses pemanggangan kue.

Hingga saat ini, bolu cukke masih menjadi kudapan khas andalan masyarakat Bugis. Kenikmatannya pun sudah sampai hingga ke luar daerah dan menjadi oleh-oleh khas daerah Sulawesi Selatan.

Seiring perkembangan zaman, bolu cukke juga terus mengalami inovasi dalam proses pembuatannya. Beberapa penjual mencoba menggabungkan rasa tradisional bolu cukke dengan sentuhan modern, seperti memberikan varian rasa baru, seperti coklat, keju, atau kopi.

Untuk membuat bolu cukke, Anda bisa mencari resep otentiknya di berbagai situs di internet.