NEWS, IDenesia.id - Sekitar abad ke-18, Jepang terpecah menjadi beberapa negara bagian yang membuat para samurai (pejuang Jepang) mempertahankan wilayahnya masing-masing. Ketika para prajurit kembali dari mengalahkan musuh mereka, mereka akan merayakan kemenangan mereka di rumah geisha yang menyajikan menu Nyotaimoris.

Sekarang dianggap sebagai bentuk seni, Nyotaimori memakan sushi yang disajikan di atas tubuh seorang wanita yang telanjang. Disadur IDenesia dari laman guardian.ng.

Dalam tradisi Nyotaimori tersebut, tubuh wanita telanjang berfungsi sebagai piring makanan. Wanita umumnya diharapkan untuk berbaring diam setiap saat dan tidak berbicara dengan tamu. Sushi diletakkan di atas daun yang telah terlebih dahulu dibersihkan dan diletakkan pada tubuh model.

Koki sushi yang berbasis di Las Vegas, Mark Scharaga, yang telah menawarkan pengalaman makan malam selama lebih dari satu dekade dan telah mencapnya sebagai bentuk seni mengatakan kepada Vice bahwa; “Kami tidak menjual seks—kami menjual pengalaman dengan wanita atau pria cantik”.

Ini telah menjadi tren pada pesta bujangan yang semakin populer. Koki sushi mengatakan mereka kebanyakan berakhir di pesta bujangan, acara perusahaan, pesta ulang tahun dan makan malam pribadi, sehingga dalam sebulan ada empat hingga delapan acara sebulan dengan menggunakan tradisi Nyotaimori ini.

Makanan ini terbilang mahal karena disajikan di lokasi dan cara yang eksklusif, karena itulah acara makan dengan tradisi Nyotaimori dianggap sebagai makan malam untuk orang kaya. Dalam budaya populer, Samantha menutupi dirinya dengan sushi dan menunggu kekasihnya di film "Sex and the City" 2008.

Namun, praktik tersebut menuai kritik dan mereka menyebut acara tersebut sebagai, merendahkan, dan anti-feminis. Itulah tradisi makan seperti ini telah dilarang di beberapa negara, karena masalah kesehatan dan moral.