NEWS, IDenesia.id – Film dokumenter Todd Sampson memperlihtkan tentang bagaimana internet adalah eksperimen psikologis raksasa yang tidak diatur untuk mengubah kita manusia, dan ini bukanlah hal yang mengkhawatirkan, itu hanya kenyataan, kata mantan eksekutif periklanan itu.
Dalam film yang dibagi menjadi dua bagiannya, Mirror Mirror: Love & Hate, Sampson menunjukkan kepada kita secara langsung kekuatan teknologi yang mengubah pikiran, sebuah teknologi yang membuat anak-anak memabukkan memilih dunia online daripada dunia nyata dan seorang pria dewasa jatuh cinta dengan chatbot yang disesuaikan.
“Umumnya orang yang mengklaim bahwa itu adalah kepanikan moral adalah orang-orang tanpa anak,” kata Sampson sebelum acara yang ditayangkan selama dua malam di Channel Ten di Australia. "Karena jika Anda memiliki anak, Anda menyadari itu bukan kepanikan moral, itu hanya kenyataan."
Mirror Mirror tepat waktu, datang seperti minggu setelah koroner Inggris menemukan media sosial berkontribusi pada kematian seorang remaja, membawa seorang gadis depresi ke jalan gelap konten yang mengganggu, dan memiliki tema yang mirip dengan film dokumenter Netflix 2020 The Social Dilemma.
“Saya tidak lagi melihatnya sebagai kepanikan atau alarm moral, tetapi sebagai penggunaan suara saya yang penting,” kata Sampson. “Saya mengerti orang-orang yang mungkin tidak memiliki anak atau orang yang benar-benar menyukai perusahaan teknologi tidak akan menyukainya. Tapi saya hanya menyajikan berbagai cerita, mulai dari anak berusia 14 bulan hingga yang berusia 65 tahun.”
Semangatnya untuk materi menular dan dia telah melacak beberapa kisah pribadi yang luar biasa yang tentu saja menyampaikan pesan dan membuat kasus untuk regulasi lebih lanjut. Sebagai mantan kepala eksekutif biro iklan Leo Burnett Australia, Sampson telah meninggalkan industri ini dan memulai karir di televisi.
Dia telah memproduseri dan menyajikan serangkaian film termasuk Life on the Line, Body Hack dan Redesign My Brain, serta seri pertama Mirror Mirror yang berfokus pada citra tubuh. Kecintaannya pada televisi muncul kembali pada tahun 2008 ketika ia muncul sebagai panelis di program periklanan Wil Anderson, yang kemudian dikenal sebagai The Gruen Transfer.
