NEWS, IDenesia.id - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan inflasi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada bulan Januari 2024 mengalami penurunan sebesar 0,36 persen jika dibandingkan dengan Desember 2023 sampai 0,73 persen. Dari data tersebut, Kabupaten Wajo menjadi penyumbang inflasi tertinggi mencapai 4,78 persen.
“Inflasi bulanan di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Januari 2024 mencapai 0,36 persen, dengan inflasi tahunan sebesar 2,38 persen,” kata Kepala BPS Provinsi Sulsel, Aryanto dari rilis yang diterima IDenesia.id pada Jumat, 2 Januari 2024.
Untuk Indeks Harga Konsumen (IHK) sendiri mencapai angka 105,35 dengan Kabupaten Wajo tercatat sebagai daerah penyumbang inflasi tertinggi, mencapai 4,78 persen dengan IHK 106,03. Sementara Kota Palopo memiliki inflasi terendah sebesar 2,10 persen dengan IHK 104,70.
Aryanto mengungkapkan angka inflasi di Sulsel dari tahun ke tahun sebesar 2,38, atau berada di bawah rata-rata nasional yang mencapai 2,57 persen. Menurutnya, ini merupakan pencapaian kedua Sulsel di bawah angka inflasi nasional dalam lima tahun terakhir, setelah pada November 2023 lalu.
“Pada Januari 2023 hingga Desember 2023, terjadi kenaikan inflasi sebesar 0,36 persen, melebihi angka nasional yang hanya sebesar 0,04 persen,” ujarnya.
Aryanto juga menjelaskan jika inflasi ini dipengaruhi oleh berbagai kelompok pengeluaran. Di mana kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang tertinggi sebesar 0,89 persen. Diikuti oleh perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,52 persen.
Aryanto menyebutkan keberhasilan Sulsel mengendalikan inflasi berkat kerja keras dari berbagai pihak, termasuk Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, jajaran Forkopimda, Pemerintah Kabupaten Kota, serta stakeholder terkait lainnya.
“Upaya-upaya yang dilakukan termasuk rutin melakukan operasi pasar serta Gerakan Pangan Murah (GPM),” pungkasnya.