NEWS, IDenesia.id - Apakah Anda mengingat kapan terakhir kali Anda membeli pakaian baru? Beberapa orang cenderung jarang membeli pakaian baru, beberapa lainnya memiliki kebiasaan berbelanja pakaian setiap koleksi fashion baru dirilis. Nah, jika Anda masuk kategori kedua, Anda merupakan target utama dari industri fast fashion.
Istilah fast fashion merujuk pada industri tekstil dengan model fashion yang silih berganti dalam waktu singkat, serta menggunakan bahan baku yang berkualitas buruk dan tidak tahan lama.
Dilansir IDenesia dari laman Zero Waste, Selasa, 2 April 2024, tidak hanya membuat Anda menjadi lebih boros, ternyata fast fashion juga erat kaitannya dengan penumpukan limbah fashion yang dapat merusak lingkungan hingga eksploitasi pekerja di bawah umur di negara-negara berkembang Asia termasuk Indonesia, lho.
Nah, kita bisa memberi andil menekan dampak buruk industri fast fashion dengan memikirkan kembali kebiasaan belanja kita. Berikut adalah beberapa cara untuk membantu mengurangi ketergantungan kita pada fast fashion:
Langkah pertama untuk menghentikan merk fast fashion adalah dengan mengidentifikasinya dan menghindarinya. Perhatikan klaim keberlanjutan dan buanglah istilah-istilah seperti "eco-friendly" yang tidak memiliki data atau bukti yang mendukung klaim tersebut.
Ciri utama fast fashion antara lain memiliki banyak model yang mengikuti trend terbaru, diproduksi secara masif dan cepat di negara-negara berkembang di Asia, dan cenderung menggunakan bahan baku yang tidak berkualitas.
Jika Anda membeli pakaian baru, carilah sertifikasi seperti Fair Trade Certified, yang memastikan bahwa pakaian tersebut diproduksi dalam kondisi yang aman dan para pekerja yang terlibat telah menerima upah yang adil.
Selain itu, sertifikasi Cradle to Cradle Certification juga penting untuk diperhatikan, menandakan bahwa produk tersebut didesain agar mudah direcycle atau di-upcycle.
Ada begitu banyak situs web dan aplikasi yang menawarkan harga diskon untuk pakaian bekas yang masih sangat layak pakai, lho.
Cek kembali halaman Facebook Marketplace lokal di tempat Anda, akun Instagram, garage sale, serta toko-toko thrifting dan pasar loak, maupun mengikuti para influencer yang mempromosikan kegiatan upcycle.
Jika Anda memiliki acara khusus yang akan datang atau mengantisipasi sebuah pakaian hanya akan dipakai satu atau dua kali, pertimbangkan untuk meminjamnya dari teman atau anggota keluarga alih-alih membelinya.
Selain meminjam, Anda juga bisa memilih opsi persewaan pakaian. Ada banyak bisnis yang menawarkan layanan penyewaan pakaian di media sosial.
Ketika akan membeli pakaian baru, pilihlah pakaian yang lebih minimalis dan serbaguna. Sesuaikan item pakaian yang akan Anda beli dengan kebutuhan Anda, lalu pasangkan dengan aksesori yang berbeda.
Dengan teknik ini, Anda akan mendapatkan beberapa tampilan sekaligus dengan menggunakan lebih sedikit barang, dan menghemat lebih banyak uang.
Ketika pakaian Anda berada di akhir siklus hidupnya dan tidak dapat disumbangkan, pertimbangkan untuk mendaur ulang kainnya. Anda bisa berkreasi dengan mengubah kain menjadi selimut, bantal, atau pakaian lainnya.
Jika Anda tidak tahu cara menjahit atau upcycling, tidak ada kata terlambat untuk belajar! Ada begitu banyak video YouTube gratis yang dapat memandu Anda.