NEWS, IDenesia.id—Pejabat PBB menegaskan bahwa sekitar 90% penduduk Jalur Gaza telah mengungsi setidaknya satu kali sejak dimulainya agresi Israel yang telah berlangsung selama 9 bulan.
Kepala Kantor Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Wilayah Pendudukan Palestina, Andrea De Domenico mengatakan dalam konferensi pers bahwa komunitas kemanusiaan memperkirakan populasi yang ada di Gaza berjumlah sekitar 2,1 juta orang.
“Saat ini, kami memperkirakan sembilan dari sepuluh orang di Jalur Gaza telah menjadi pengungsi internal setidaknya satu kali, kalau tidak sampai 10 kali, sayangnya sejak Oktober,” kata Andrea De Domenico dilansir IDenesia dari Gulf Times, Kamis, 4 Juli 2024.
Andrea De Domenico menjelaskan bahwa lebih dari 37.000 orang kehilangan nyawa, ditambah 110.000 orang telah meninggalkan Jalur Gaza sejak Oktober 2023.
Itu menurut dia menunjukkan bahwa masih ada antara 300.000 hingga 350.000 orang di Gaza utara yang tidak dapat pindah ke Gaza selatan.
Ia menekankan bahwa mereka yang menjadi pengungsi dalam dua hari terakhir, mengikuti perintah pendudukan Israel untuk mengungsi di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.
Dengan demikian, mereka tidak serta merta menambah jumlah pengungsi karena banyak dari mereka sudah menjadi pengungsi sejak awal.
Setiap kali orang mengungsi, kata Andrea De Domenico, mereka dipaksa untuk mengatur ulang kehidupan mereka secara menyeluruh dan itu terjadi berulang kali.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperkirakan pada hari Rabu waktu setempat bahwa sekitar 250.000 warga Palestina mungkin terpaksa mengungsi lagi dari Khan Yunis.
UNRWA menekankan bahwa saat ini, tidak ada lagi tempat yang aman di Gaza.