NEWS, IDenesia.id—Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus digenjot. Berbagai upaya dilakukan agar tidak ada kendala dalam proses pembangunan tersebut.
Salah satunya, modifikasi cuaca. Untuk mengeliminir hambatan cuaca dalam pembangunan, diterapkan teknologi dalam Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Ini agar item pekerjaan tertentu tidak terhenti.
Ketua tim Pokja Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Dyan Novrida, membeberkan hal itu pada Sabtu, 6 Juli 2024.
"Dulunya kami lakukan pada saat karhutla yakni membuat hujan di musim kemarau, khusus untuk pembangunan IKN malah sebaliknya," kata Dyan Novrida kepada RRI IKN seperti dilansir IDenesia dari rri.co.id, Minggu, 7 Juli 2024.
Sejak Januari hingga Juli 2024, kurang lebih sudah empat kali dilakukan modifikasi cuaca. Dengan memantau wilayah mana terdapat pertumbuhan awan, serta pergerakannya kemudian bibit awan ditaburi garam agar mempercepat proses kondensasi sehingga menghalau terjadinya hujan.
Dyan Novrida menjelaskan, setiap periode modifikasi cuaca, mereka membutuhkan garam setidaknya 800 kilogram untuk sekali tabur.
Dalam rangka mempermudah pelaksanaannya, proses dilakukan dengan bantuan pesawat yang diterbangkan diatas ketinggian bibit awan dengan pertimbangan arah serta kecepatan angin.
“Modifikasi cuaca ini kami lakukan atas kerjasama TNI AU, BRIN, K/L, dan pihak swasta juga dari PUPR sebagai pelaksana pembangunan di IKN. Biasanya di perairan Balikpapan atau utara wilayah IKN daerah Kukar, di selatannya IKN daerah Paser,” ungkapnya.