Sekretaris PPIH Embarkasi-Debarkasi UPG, Ikbal Ismail, menyampaikan Daeng Ngalle lebih dahulu tiba di tanah air pada 28 Juni 2024. Namun, dia dinyatakan meninggal dunia saat dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kota Makassar.
"Saya juga menyampaikan duka cita atas wafatnya H. Amauna Daeng Ngalle, salah seorang jemaah Kloter 19 asal Kabupaten Pangkep yang tanazul ke Kloter 6 dan dirujuk ke salah satu rumah sakit di Makassar," ungkap Ikbal, dilansir dari laman Kemenag Sulsel, Senin, 8 Juli 2024.
Di sisi lain, Ikbal Ismail mengucapkan selamat datang kepada para jemaah Kloter 19 yang telah melaksanakan ibadah haji di Mekkah, Arab Saudi. Dia mengingatkan agar para jemaah yang baru tiba dapat menjaga kemabruran hajinya.
"Selamat datang kembali di tanah air. Bapak dan ibu telah menjalankan ibadah haji yang luar biasa melelahkan dan penuh dengan tantangan. Insya Allah, karena ikhlas menjalankannya, predikat haji mabrur yang dicita-citakan dapat diraih," tuturnya.
Ikbal menambahkan, inti dari haji mabrur adalah adanya perbaikan pada diri jemaah sebelum dan setelah mendapatkan gelar haji, yaitu perubahan dan peningkatan dalam beribadah, baik itu ibadah wajib maupun ibadah sosial, serta peningkatan ketakwaan kepada Allah SWT.
"Haji mabrur itu bukan hanya pada saat jemaah melaksanakan ibadah haji, tetapi juga setelah kembali ke daerah dan lingkungannya, apakah terjadi perubahan pada diri pribadinya atau tidak," ujarnya.
Ikbal juga menjelaskan, ada tiga ciri haji mabrur, yaitu senantiasa menebarkan salam kepada siapa saja yang ditemui, serta menebarkan perdamaian di lingkungan sekitarnya.
Diinformasikan, jemaah haji Kloter 19 ini mendarat di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin pada Minggu, 7 Juli 2024 pukul 23.51 WITA dengan pesawat Garuda GIA1219, terlambat 281 menit dari jadwal semula.
Kloter 19 ini terdiri dari 274 jemaah haji asal Kabupaten Pangkep, 166 asal Kabupaten Takalar, 5 Petugas Kloter, dan 5 PHD (1 PHD asal Provinsi Maluku yang tanazul dari Kloter 32
