NEWS, IDenesia.id - Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan mengalami deflasi cukup dalam sebesar -1,66 persen per Juli 2024. Hal ini dipengaruhi karena harga kebutuhan pokok cenderung stabil.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tren penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Sinjai dimulai pada pekan ketiga Juni dengan penurunan sebesar 0,96 persen dan berlanjut pada pekan keempat dengan penurunan 0,45 persen.
"IPH kita di pekan pertama Juli 2024 mengalami deflasi hingga -1,66 persen," kata Kabag Perekonomian Dra. Nurhayati, dilansir IDenesia dari laman pemkab Sinjai, Selasa 9 Juli 2024.
Nurhayati menyebutkan, ada tiga komoditi utama yang menjadi penyumbang deflasi di awal Juli, yaitu beras mencapai -0,9402, cabai merah sebesar -0,2579, dan bawang merah yang menyentuh -0,2558.
"Deflasi kita dipengaruhi oleh turunnya harga sejumlah komoditi, dengan penyumbang terbesar adalah beras, cabai merah, dan bawang merah. Ini berdasarkan pemantauan oleh tim dari Disperindag ESDM dan Ketahanan Pangan," jelasnya.
Untuk mempertahankan kondisi IPH tersebut, Pj Bupati Sinjai T.R Fahsul Falah menginstruksikan perangkat daerah terkait untuk lebih giat melaksanakan gerakan pangan murah, pasar murah, serta melakukan pemantauan harga dan stok melalui sidak pasar.
"Sesuai arahan Pj Bupati, TPID dan OPD terkait diinstruksikan untuk secara berkala melakukan upaya pengendalian inflasi yang telah digalakkan hingga ke kecamatan," tambahnya.
