Program kerja sama Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur (KIAT) ini akan diresmikan pada Senin, 15 Juli 2024. Program ini menyasar kelurahan Bulurokeng dan Kecamatan Biringkanaya.
"Peneliti dari Amerika, Australia, Inggris, dan beberapa negara kepulauan RISE akan datang melihat progres di Kota Makassar. Selain itu, hadir juga perwakilan dari Direktorat Jenderal Cipta Karya, Bappenas, dan Kementerian PUPR, serta beberapa stakeholder lainnya," ujar Pj Sekda Pemkot Makassar, Firman Hamid Pagarra, Jumat, 12 Juli 2024.
Firman menjelaskan, kerjasama program RISE ini meliputi lima titik, yakni Kelurahan Bulurokeng, Kelurahan Barombong, Kelurahan Antang, Kelurahan Tallo, dan Untia.
"Untia dan Batua sudah lebih dulu di-groundbreaking sebagai proyek percontohan. Jadi yang tanggal 15 nanti berada di Bulurokeng," tambahnya.
Ia menyebutkan ada beberapa intervensi dalam program RISE, mulai dari perbaikan infrastruktur saluran drainase, sanitasi, hingga penyediaan air bersih.
"Yang akan diresmikan sekarang adalah intervensi fisik dan infrastruktur hijau, dengan sanitasi yang terkelompok untuk satu wilayah kelurahan. Masyarakat di kawasan tersebut akan difasilitasi, sehingga tidak perlu terkoneksi dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang ada," tuturnya.
Pemerintah Australia memberikan dukungan dana hibah melalui KIAT kepada Monash University, bekerja sama dengan Pemkot Makassar dan Universitas Hasanuddin, untuk program RISE.
"Sebagai lokasi terpilih, kita berharap program ini dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan," ungkap Firman.
Program RISE hanya dijalankan di dua kota di dunia, yakni Kota Makassar di Indonesia dan Suva di Fiji.
"Makassar adalah yang pertama selesai tahun ini. Di Fiji sendiri masih dalam proses," tandasnya.