Armin Papperger, CEO Rheinmetall AG pada konferensi pers tahunan Rheinmetall AG yang diadakan pada 14 Maret 2024. (Foto: Henning Kaiser / DPA / AFP)

Rusia Coba Bunuh CEO Perusahaan Senjata Jerman yang Suplai Ukraina

Publish by Redaksi on 12 July 2024

NEWS, IDenesia.id—Intelijen AS menyebut Rusia berencana membunuh kepala eksekutif produsen senjata Jerman Rheinmetall yang telah memproduksi peluru artileri dan kendaraan militer untuk Ukraina. CNN dan New York Times melaporkan hal itu pada hari Kamis, 11 Juli 2024 waktu setempat.

Rencana untuk membunuh CEO Rheinmetall Armin Papperger adalah salah satu dari serangkaian rencana pemerintah Rusia untuk membunuh para eksekutif industri pertahanan di seluruh Eropa yang mendukung Ukraina.

Dilansir IDenesia dari RNZ, Jumat, 12 Juli 2024, CNN melaporkan, mengutip lima pejabat AS dan Barat yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa rencana tersebut ditemukan awal tahun ini. .

Menurut laporan, AS memberi tahu Jerman seraya menambahkan bahwa dinas keamanan Jerman mampu melindungi Papperger.

Kanselir Jerman Olaf Scholz menolak mengomentari laporan tersebut ketika ditanya tentang hal itu pada konferensi pers di KTT NATO di Washington, dan menambahkan bahwa pemerintah sangat menyadari berbagai ancaman yang dihadapinya.

Rheinmetall mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa langkah-langkah yang diperlukan selalu diambil melalui konsultasi rutin dengan otoritas keamanan.

Kedutaan Besar Rusia di Washington dan Kremlin tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

The New York Times mengutip beberapa pejabat Barat dalam laporannya, sementara Financial Times juga melaporkan rencana tersebut, merujuk pada diplomat NATO.

Rheinmetall, salah satu produsen peluru artileri dan tank terbesar di dunia, mulai meningkatkan produksinya setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.

Pada Mei 2023, pihaknya mengatakan telah mendirikan usaha patungan dengan konglomerat Ukraina, Ukroboronprom, untuk membangun dan memperbaiki tank di Ukraina.

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, sekutu dekat Presiden saat ini Vladimir Putin, mengatakan Rusia akan membalas dengan menyerang fasilitas Rheinmetall yang didirikan di Ukraina.

Pada bulan Februari, Rheinmetall mengumumkan bahwa mereka juga berencana membuka pabrik amunisi di Ukraina.

Dua bulan kemudian, Papperger – yang telah bekerja di Rheinmetall selama 34 tahun, termasuk lebih dari 11 tahun sebagai CEO – menjadi berita utama ketika rumah tamannya dibakar oleh apa yang dikatakan oleh surat kabar tabloid Bild sebagai aktivis sayap kiri.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross