Sultan Ibrahim Sultan Iskandar resmi jadi Raja Malaysia ke-17 (Foto: Asia News)

Sultan Ibrahim dari Johor Resmi Jadi Raja Malaysia ke-17

Publish by Redaksi on 20 July 2024

NEWS, IDenesia.id—Sultan Ibrahim Sultan Iskandar dari Johor yang naik takhta kerajaan pada 31 Januari, hari ini, Sabtu, 20 Juli 2024 resmi dilantik sebagai raja Malaysia ke-17.

Ia menggantikan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, Sultan Pahang, yang masa pemerintahan lima tahunnya berakhir pada 30 Januari.

Sultan Ibrahim akan memerintah negara itu untuk masa jabatan lima tahun mulai tahun ini.

Konferensi Penguasa, yang mencakup para pemimpin sembilan negara bagian Melayu, memilih Yang di-Pertuan Agong (raja), dan jabatan de facto ini bergilir di antara mereka, menjadikan Malaysia salah satu dari sedikit monarki terpilih di dunia.

Upacara pelantikan yang diadakan di Balairung, alun-alun utama Istana Negara di Kuala Lumpur, melibatkan anggota angkatan darat, angkatan udara, dan angkatan laut, melambangkan janji kesetiaan Pasukan Pertahanan Nasional kepada raja sebagai panglima tertinggi mereka.

Sebelumnya, Sultan Ibrahim dan permaisurinya, Raja Permaisuri Agong Raja Zarith Sofiah, berangkat ke Royal Dais, didampingi Perdana Menteri Anwar Ibrahim dan istrinya Wan Azizah Wan Ismail.

Sultan Ibrahim mengenakan Muskat (pakaian resmi Yang di-Pertuan Agong), sedangkan Ratu mengenakan gaun Kurung Johor dengan sulaman kembang sepatu emas.

Upacara peresmian di Istana Negara yang disiarkan langsung di televisi nasional dihadiri lebih dari 700 tamu, termasuk penguasa Melayu, gubernur, dan pejabat asing,.

Tamu asing yang hadir antara lain Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa, dan mantan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Menyambut raja baru, Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengatakan bahwa institusi Yang di-Pertuan Agong adalah pilar kekuatan negara yang populasinya beragam, karena menjamin kesetaraan dan keadilan bagi seluruh warga Malaysia sejalan dengan prinsip-prinsip monarki konstitusional dan demokrasi parlementer.

Yang di-Pertuan Agong juga berperan sebagai pemimpin agama Islam setempat, yang merupakan agama mayoritas. Ia juga bertugas memperkuat posisi bahasa Melayu dan membela hak-hak etnis Melayu dan Bumiputera, masyarakat adat Malaya (Semenanjung Malaysia) dan Malaysia Timur.

“Pelantikan Yang Mulia hari ini menandai peristiwa bersejarah yang mampu mengangkat martabat negara,” kata Anwar seperti dilansir IDenesia dari Asia News, Sabtu, 20 Juli 2024.

Anwar Ibrahim juga menyebutkan peran penting raja dalam memastikan hubungan dekat Malaysia dengan negara-negara anggota ASEAN, negara-negara Islam, dan internasional.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross