NEWS, IDenesia.id--Kementerian Pertahanan Nasional Meksiko mengerahkan 200 tentara elit  ke negara bagian Sinaloa di barat laut untuk memperkuat keamanan menyusul penangkapan pemimpin Kartel Sinaloa yang terkenal, Ismael "El Mayo" Zambada, di AS.

Laporan media mengatakan pasukan tersebut dikerahkan dari Korps Pasukan Khusus Meksiko yang dirancang untuk menghadapi ancaman keamanan nasional, anti-terorisme, dan tugas penyelamatan sandera.

Pengerahan pasukan khusus tersebut menyusul penangkapan Zambada dan putra mantan rekannya, Joaquin "Chapo" Guzman, di negara bagian Texas, AS.

Kelompok kriminal, khususnya Kartel Sinaloa, di masa lalu merespons penangkapan para pemimpin terkemuka mereka dengan kekerasan. Mereka melancarkan serangan terhadap penduduk.

Sebelumnya, Kartel Sinaloa melancarkan serangan menyusul penangkapan Ovidio Guzman, salah satu putra El Chapo dan pemimpin kartel, yang menyebabkan 15 kematian.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador terpaksa memerintahkan pembebasan Ovidio untuk mencegah kekerasan lebih lanjut.

Pada Januari 2023, Ovidio kembali ditangkap dan kartel membalasnya dengan penembakan, pembakaran mobil dan pemblokiran jalan, serta perlawanan terhadap aparat militer dan polisi yang mengakibatkan 35 korban jiwa.

Zambada menghadapi berbagai tuntutan pidana yang melibatkan kejahatan terorganisir, pencucian uang, dan perdagangan narkoba.

Kartel Sinaloa dituduh oleh AS sebagai pemasok utama fentanil, yang membunuh 100.000 orang Amerika setiap tahunnya.

Sebagaimana dilansir IDenesia dari Anadolu, Zambada mengaku tidak bersalah atas dakwaan tersebut di pengadilan federal AS dan akan menjalani sidang kedua pada 31 Juli.