NEWS, IDenesia.id--Australia meminta warganya di Lebanon untuk segera meninggalkan negara itu dengan mengatakan ada risiko nyata bahwa ketegangan antara Israel dan kelompok militan Hizbullah dapat meningkat secara serius.
Permintaan tersebut mengikuti saran serupa dari sekutu mereka, Amerika Serikat dan Inggris pada minggu ini.
“Sekarang adalah waktunya untuk pergi, situasi keamanan dapat memburuk dengan cepat tanpa pemberitahuan sebelumnya,” kata Menteri Luar Negeri Penny Wong dalam sebuah video yang diposting di platform media sosial X pada Rabu malam seperti dilansir IDenesia dari The Straits Times, Kamis, 1 Agustus 2024.
Wong mengatakan bandara Beirut bisa ditutup sepenuhnya jika situasinya memburuk, sehingga berpotensi membuat orang-orang yang ingin meninggalkan bandara terlantar untuk waktu yang lama.
Ia juga mendesak warga Australia untuk menggunakan penerbangan komersial saat bandara tersebut beroperasi.
Timur Tengah berada dalam situasi tegang selama berbulan-bulan di tengah perang Israel di Gaza yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan krisis kemanusiaan.
Sekitar 15.000 warga Australia tinggal di Lebanon, dan jumlahnya menurut Reuters meningkat ribuan selama bulan-bulan musim panas di negara itu dari bulan Juni hingga September, menurut situs web Australian Foreign Affairs. Sekitar setengah juta warga Australia melaporkan diri sebagai keturunan Lebanon pada sensus 2021.