Anggota Komisi III DPR RI Muhammad Nasir Djamil saat Kunjungan Kerja Reses Komisi III ke Batam, Kepulauan Riau, Rabu, 31 Juli 2024 (Foto : Wilga/Andri/DPR RI)

Anggota DPR Nasir Djamil: Presiden Terpilih harus Serius Berantas Narkoba

Publish by Redaksi on 2 August 2024

NEWS, IDenesia.id—Anggota Komisi III DPR RI Muhammad Nasir Djamil meminta kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto untuk memberikan perhatian serius terkait darurat narkoba yang terjadi di Indonesia.

Salah satunya dengan menutup jalur-jalur yang menjadi pintu masuk narkoba dari luar negeri. Menurutnya, langkah-langkah strategis perlu dilakukan agar Indonesia bisa diselamatkan dari barang haram ini.

“Kita ingatkan presiden terkait dengan darurat narkoba di negeri ini, di Indonesia. Jadi, mudah-mudahan untuk presiden yang akan datang, itu lebih memfokuskan untuk menyelamatkan Indonesia dari bahaya peredaran gelap narkoba,” kata Nasir seperti dilansir IDenesia dari situs resmi DPR RI, Jumat, 2 Agustus 2024.

Ia secara khusus menyoroti maraknya peredaran narkotika di Kepulauan Riau (Kepri), terutama yang masuk dari wilayah Malaysia dan Singapura.

“Karena pintu-pintu masuk itu cenderung tidak dikunci dengan baik ya. Jadi meskipun pintu-pintu itu dikunci dengan baik, kadang ada pintu-pintu lain yang tidak terdeteksi," ujarnya.

Nasir yang baru saja melakukan Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi III ke Kepri menegaskan, Aparat Penegak Hukum (APH) di Kepri memiliki kekurangan sarana dan prasarana dan sumber daya manusia.

Selain itu, ia menyebut APH juga kekurangan anggaran untuk menutup pintu-pintu jalur masuk barang haram tersebut.

"Karena kekurangan sarana dan prasarana sumber daya manusia, juga anggaran, itu membuat kita tidak bisa menjangkau pintu-pintu masuk tadi itu. Dijaga di sana, lepas di sini. Dijaga di sini, lepas di sana. Ini problematika kita,” jelas Nasir Djamil.

Politisi Fraksi PKS asal Dapil Aceh II ini  berharap agar terjadi sinergi yang solid antar-stakeholder terkait dalam memberantas peredaran narkoba, khususnya yang terjadi di Kepri.

“Kita harapkan nanti kepolisian, BNN, dan badan-badan atau institusi negara lainnya yang beririsan dengan ini, bisa sama-sama menjaga Indonesia dari masuknya barang-barang haram tersebut,” tandasnya.

Dalam operasi gabungan Bea Cukai baru-baru ini, mereka berhasil mengungkap penyelundupan narkotika golongan I jenis Methamphetamine atau sabu. Penyelundupan itu dilakukan oleh sindikat narkotika internasional jaringan Malaysia, pada Sabtu, 13 Juli 2024.

Dalam penindakan narkotika tersebut, tim gabungan mengamankan barang bukti kurang lebih 106 kilogram sabu dan menangkap tiga orang tersangka berkewarganegaraan India.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross