Inflasi Kabupaten Sidrap Terendah di Sulsel di Bulan Juli 2024, Capai Segini

Publish by IDenesia on 5 August 2024

NEWS, IDenesia.id - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis tingkat inflasi year to date (YTD) Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada bulan Juli 2024. Inflasi Sidrap menjadi yang terendah di Sulsel, mencapai -0,09 persen.

Dalam periode yang sama, inflasi di Sidrap lebih rendah dibandingkan inflasi YTD nasional yang mencapai 0,89 persen dan Provinsi Sulsel sebesar 0,65 persen.

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam sekaligus Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemkab Sidrap mengaku, Rimba Najamuddin mengungkapkan tingkat inflasi yang terkendali tersebut berkat berbagai upaya dan intervensi pemerintah daerah.

“Di antaranya menggalakkan gerakan pangan murah (GPM) bersama Perum Bulog Sidrap, monitoring harga pangan pokok strategis secara rutin, serta program rumah pangan kita (RPK) binaan Bulog,” kata Rimba dilansir IDenesia dari laman Pemkab Sidrap, Senin, 5 Agustus 2024.

Rimba Najamuddin juga menjelaskan, upaya lain yang dilakukan yakni  pembuatan kios inflasi Siap Jaga Pengendalian Inflasi Daerah (Sijagai) di pasar tradisional, pemantauan dan penyebaran informasi perkembangan harian harga barang pokok melalui sistem Si-Dagang, serta penyusunan prognosa (neraca pangan).

“TPID juga aktif melakukan rapat koordinasi, pengelola pasar aktif berkoordinasi dengan para pemasok komoditi,” ujarnya.

Pemkab Sidrap juga menjalin kerja sama dengan Pemkot Palopo dan Pemkab Kutai Barat dalam penyediaan pangan strategis dan pengendalian inflasi,” tambah Rimba.

Tidak Hanya itu Sidrap juga menunjukkan terjadi deflasi bulan ke bulan sebesar 0,01 persen. Sementara inflasi tahun ke tahun sebesar 2,03 persen.

Penyumbang utama deflasi bulan Juli 2024 secara bulan ke bulan berasal daei kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,2 persen. Komoditas penyumbang utama deflasi pada kelompok ini adalah bawang merah, telur ayam ras, dan tomat.

Sementara penyumbang utama inflasi bulan Juli 2024 dari tahun ke tahun berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,24 persen. 

Selanjutnya, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,44 persen, serta kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran dengan andil 0,12 persen.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross