Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan mengundurkan diri pada bulan September. (Foto: AP)

Masa Jabatan Diwarnai Skandal, Perdana Menteri Jepang akan Mundur

Publish by Redaksi on 14 August 2024

NEWS, IDenesia.id—Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan mengundurkan diri sebagai pemimpin partai yang berkuasa pada bulan September.

Dilansir IDenesia dari Brisbane Times, Rabu, 14 Agustus 2024, Kishida akan menjelaskan keputusannya dalam konferensi pers pada Rabu malam waktu setempat.

Media lokal melaporkan pada hari Rabu bahwa keputusan itu mengakhiri masa jabatan tiga tahun Fumio Kishida yang ditandai dengan kenaikan harga dan skandal politik.

Kishida, yang melihat dukungan publiknya terkikis, tidak akan mencalonkan diri kembali sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP), media Jepang termasuk penyiar publik NHK melaporkan mengutip staf senior pemerintahan. Seorang juru bicara LDP menolak berkomentar.

Keputusan Kishida untuk mengundurkan diri akan memicu persaingan ketat calon penggantinya. Dan penerus yang dipilih LDP harus siap-siap menghadapi kenaikan biaya hidup dan  meningkatnya ketegangan geopolitik.

Sebagai pemimpin pascaperang terlama kedelapan di negara itu, Kishida memimpin Jepang keluar dari pandemi COVID-19 dengan pengeluaran stimulus besar-besaran. Ia kemudian menunjuk Kazuo Ueda, seorang akademisi yang bertugas mengakhiri stimulus moneter radikal pendahulunya, untuk mengepalai Bank Jepang (BOJ).

BOJ pada bulan Juli secara tak terduga menaikkan suku bunga, yang berkontribusi terhadap ketidakstabilan pasar saham dan membuat yen turun tajam.

Kishida, yang terganggu oleh skandal korupsi partainya, telah mengalami penurunan peringkat dukungan hingga di bawah 20 persen.

Kekalahan dalam pemilihan lokal awal tahun ini menggerogoti pengaruhnya, dan anggota parlemen LDP telah menyuarakan perlunya wajah baru menjelang pemilihan umum berikutnya.

Sejak skandal korupsi mencuat, Kishida telah mencopot sejumlah menteri Kabinet dan lainnya dari jabatan eksekutif partai, membubarkan fraksi-fraksi partai yang dikritik sebagai sumber politik uang-untuk-mendapatkan-bantuan, dan mengesahkan undang-undang yang memperketat undang-undang pengendalian dana politik. Namun, dukungan untuk pemerintahannya telanjur menyusut.

Skandal tersebut berpusat pada dana politik yang tidak dilaporkan yang dikumpulkan melalui tiket yang dijual untuk acara-acara partai. Skandal ini melibatkan lebih dari 80 anggota parlemen LDP, sebagian besar berasal dari fraksi partai utama yang sebelumnya dipimpin oleh mantan perdana menteri yang meninggal dibunuh Shinzo Abe. Sepuluh orang — anggota parlemen dan ajudan mereka — didakwa pada bulan Januari.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross