NEWS, IDenesia.id - Hari Keselamatan Pasien Sedunia diperingati setiap tanggal 17 September. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong intervensi global guna menjamin keselamatan pasien dalam layanan kesehatan.
Disadur IDenesia dari laman National Today, Selasa, 17 September 2024, peringatan hari keselamatan pasien sedunia sebagai upaya menghindari kesalahan dan praktik negatif yang dapat dicegah selama proses perawatan.
Seiring dengan perkembangan teknologi, pengobatan, dan prosedur medis, sistem perawatan kesehatan semakin kompleks. Namun, kompleksitas ini juga meningkatkan potensi risiko bagi pasien.
Oleh karena itu, keselamatan pasien menjadi isu penting dalam upaya mengurangi atau mencegah kesalahan yang berpotensi merugikan pasien.
Hari Keselamatan Pasien Sedunia adalah salah satu dari 11 kampanye kesehatan global yang disponsori oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kampanye ini berfokus pada pencegahan cedera dan kematian pasien akibat kelalaian atau kesalahan dalam perawatan medis.
Peningkatan kompleksitas sistem kesehatan juga memicu lonjakan kasus cedera pasien. Menurut studi terbaru, lebih dari 134 juta kasus cedera pasien terjadi setiap tahun di negara berpendapatan rendah hingga menengah, yang menyebabkan sekitar 2,6 juta kematian. Sementara itu, di negara berpendapatan tinggi, satu dari 10 pasien mengalami komplikasi setelah menerima perawatan medis.
Hari Keselamatan Pasien Sedunia resmi dicetuskan pada Mei 2019, saat Majelis Kesehatan Dunia mengadopsi resolusi yang menegaskan pentingnya tindakan global dalam menjamin keselamatan pasien.
Kampanye ini muncul dari serangkaian KTT Menteri Global tentang Keselamatan Pasien yang dimulai pada 2016, dan terus menguat dengan dukungan dari para pemangku kepentingan internasional.
Tenaga kesehatan juga memiliki peran penting dalam meningkatkan keselamatan pasien, dengan menerapkan praktik-praktik aman dalam pemberian layanan. Salah satu langkah sederhana namun efektif adalah memberikan akses kepada pasien terhadap catatan medis mereka, serta melibatkan pasien dan pengasuh dalam proses pengambilan keputusan terkait perawatan dan diagnosis.
