NEWS, IDenesia.id - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Zudan Arif Fakrulloh, mendorong pengenalan sejarah dan perjuangan pahlawan melalui Peraturan Daerah (Perda) Sulsel tentang Pendidikan Akhlak Mulia. Ia berharap Perda ini menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai moralitas di kalangan siswa sejak usia dini.
Hal ini disampaikan Zudan dalam Rapat Paripurna dengan agenda Persetujuan Bersama Gubernur dan DPRD Sulsel terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD 2025 di Kantor DPRD Sulsel, Kamis, 19 September 2024 lalu.
"Saya menyambut baik Ibu dan Bapak terkait Perda Akhlak Mulia yang Ibu dan Bapak dorong itu bagus sekali," ungkap Prof Zudan dikutip IDenesia dari laman resmi Pemprov Sulsel, Senin, 23 September 2024.
Menurutnya, Perda tersebut dapat menjadi pendorong bagi penguatan identitas Sulsel sebagai kebanggaan nasional. Sebab nilai-nilai akhlak mulia yang diangkat dalam Perda ini dapat diintegrasikan sebagai bagian dari kurikulum lokal.
"Perda ini sangat penting dalam memperkuat identitas Sulsel. Nilai-nilai akhlak mulia bisa dijadikan kurikulum lokal, dengan mengangkat contoh dari para pahlawan nasional asal Sulsel," jelasnya.
Zudan juga menekankan pentingnya pengenalan sejarah lokal, mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah. Ia mengusulkan agar kisah-kisah tentang tokoh-tokoh lokal seperti Sultan Hasanuddin, Andi Pettarani, dan Andi Mappanyukki diajarkan secara lebih mendalam untuk menanamkan nilai moral kepada generasi muda.
"Saya mendorong agar cerita-cerita tentang tokoh-tokoh lokal diajarkan lebih mendalam sebagai bagian dari pendidikan moral yang bisa menginspirasi anak-anak kita," tuturnya.
Dia berharap, nilai-nilai moralitas yang digali dari sejarah lokal ini mampu mewarnai generasi muda dan menjadi bagian dari kebanggaan serta identitas nasional.
"Inilah nilai-nilai moralitas yang diangkat dari tingkat lokal hingga bisa menjadi kebanggaan nasional," pungkasnya.