Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto tandatangi kerja sama dengan PT SUS (Foto: Web Pemkot Makassar).

Pemkot Makassar-PT SUS Teken Tiga Kontrak Pengelolaan Sampah Jadi Energi Listrik

Publish by IDenesia on 25 September 2024

NEWS, IDenesia.id - Pemerintah Kota Makassar resmi menjalin kerja sama dengan PT Sinergi Sarana Utama (SUS) dalam pengelolaan sampah menjadi energi listrik (PTSEL). Bahkan ada tiga dokumen kerja sama ditandatangani untuk mendukung penanganan permasalahan sampah di Kota Makassar.

Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, CTO SUS Shanghai Jiao Xuejen, serta Direktur Utama PT Sinergi Sarana Utama Yee Wai Kuen di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI pada Selasa, 24 September 2024. Turut hadir menyaksikan Asisten Deputi Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ridha Yasser.

“Alhamdulillah, penandatanganan berjalan dengan lancar. Setelah melalui perjalanan panjang dan beberapa kendala, akhirnya kerja keras tim untuk menjadikan Makassar sebagai kota ramah lingkungan terwujud,” ujar Ramdhan Pomanto dikutip IDenesia dari laman resmi Pemkot Makassar, Rabu, 25 September 2024.

Tiga dokumen penting yang ditandatangani meliputi kesepakatan pembangunan dan pengelolaan PSEL antara Pemkot Makassar dan PT SUS Shanghai, serta komitmen untuk menjalankan proyek tersebut dengan baik.

Dokumen kedua berisi perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Infrastruktur (KSPI) yang mencakup pemanfaatan aset lahan TPA Tamangapa seluas 3,1 hektare. Sementara itu, dokumen ketiga membahas kerja sama proyek lahan dan pabrik di Tamalanrea seluas 6,1 hektare yang akan dikelola selama 30 tahun.

Danny juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atas dukungan dan fasilitasi yang telah diberikan dalam menyelesaikan perjanjian kerja sama ini. Dia berharap, dengan terwujudnya kerja sama ini, permasalahan sampah di Makassar bisa segera terselesaikan.

“Mudah-mudah dengan adanya teknologi dalam penyelesaian sampah kota Makassar tentunya akan dapat lebih bersih, sesuai dengan harapan kita bersama. Teknologinya bukan dari kita yang menentukan tapi kami harap bisa menjadi jawaban baik bagi kita,” ungkapnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Ridha Yasser menjelaskan, proyek ini sejalan dengan Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang percepatan pembangunan instalasi pengolah sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan.

“Proyek ini berlokasi di Makassar, dengan kapasitas pengelolaan sampah sebesar 1.300 ton per hari,” ujarnya.

Ridha menjelaskan, proyek ini dilengkapi dengan dua jalur pembakaran berkapasitas 2×650 ton per hari serta satu unit pembangkit uap berkapasitas 1×35 MW. Dengan jumlah tersebut kata dia, akan membantu mengatasi masalah sampah dan mengurangi emisi gas rumah kaca, serta mendukung Indonesia dalam mencapai target karbon netral.

“Sebagai salah satu strategi proyek nasional untuk pengolahan sampah di Indonesia, proyek ini tidak hanya membantu mengatasi masalah sampah yang semakin serius tetapi juga secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca, mendukung Indonesia dalam mencapai target karbon netral,” tuturnya.

Sementara itu, CTO SUS Environment, Jiao Xue Jun, menyatakan, perusahaannya berkomitmen untuk membawa teknologi dan manajemen terbaik dalam proyek ini.

“Kami akan memanfaatkan keunggulan teknologi dan manajemen kami untuk memastikan pembangunan dan pengoperasian proyek yang efisien, serta memberikan dorongan baru untuk pembangunan berkelanjutan,” sebutnya.

Rencananya, groundbreaking proyek ini diperkirakan akan dilakukan pada akhir tahun 2024 dan diharapkan mulai beroperasi pada akhir 2026. Selain itu, proyek ini akan menciptakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat setempat dan mendorong perkembangan industri terkait.

Kerja sama ini juga mempererat hubungan antara Indonesia dan Tiongkok di bidang energi hijau dan perlindungan lingkungan, sekaligus menjadi bagian dari inisiatif “Belt and Road” yang digagas Tiongkok.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross