Google (Foto: Richard Drew/AP)

Trump Ancam Google, akan Tuntut jika Terpilih Jadi Presiden AS, Ini Penyebabnya

Publish by Redaksi on 28 September 2024

NEWS, IDenesia.id—Donald Trump menuduh Google hanya menampilkan kisah-kisah buruk tentang dirinya dan bersumpah akan menuntut raksasa teknologi itu jika ia kembali ke Gedung Putih.

Trump tidak memberikan penjelasan atau bukti apa pun atas tuduhannya dalam sebuah unggahan di platform Truth Social miliknya.

Ia cuma menegaskan bahwa mesin pencari itu hanya menampilkan artikel-artikel positif tentang pesaingnya dari Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris.

"Ini adalah KEGIATAN ILEGAL, dan mudah-mudahan Departemen Kehakiman akan menuntut mereka secara pidana atas Intervensi Pemilu yang terang-terangan ini," katanya dalam unggahan itu sebagaimana dilansir IDenesia dari Malay Mail, Sabtu, 28 September 2024.

Dalam laporan AFP itu, Trump menegaskan dirinya akan menuntut pada tingkat paling tinggi jika terpilih jadi Presiden AS di Pilpres tahun ini.

"Jika tidak, dan tunduk pada Hukum Negara kita, saya akan meminta mereka dituntut, pada tingkat yang paling tinggi, saat saya memenangkan pemilu," tegasnya.

Unggahan Trump itu muncul setelah sebuah kelompok konservatif melaporkan apa yang mereka temukan saat melakukan penelusuran tentang "Donald Trump pemilihan presiden 2024."

"Kedua situs web kampanye tersebut secara konsisten muncul di bagian atas Penelusuran untuk kueri penelusuran yang relevan dan umum," kata Google dalam menanggapi pertanyaan AFP.

"Laporan ini mengamati satu istilah penelusuran langka pada satu hari beberapa minggu lalu, dan bahkan untuk penelusuran tersebut, situs web kedua kandidat berada di peringkat teratas hasil Google," lanjut Google.

Google bersikeras bahwa mereka tidak memanipulasi hasil penelusuran untuk menguntungkan kandidat politik mana pun.

Perusahaan tersebut tidak mengungkapkan cara kerja internal perangkat lunak yang mendukung mesin pencari yang ada di mana-mana tersebut.

Namun, faktor yang diketahui memengaruhi hasil penelusuran untuk berita termasuk ketepatan waktu dan popularitas topik.

Trump menjadi pusat berbagai kasus pidana dan perdata di mana ia menghadapi tuduhan termasuk pelecehan seksual, membayar uang tutup mulut kepada bintang porno, mengganggu pemilihan umum 2020, dan mencoba menggagalkan transisi kekuasaan secara damai setelah Presiden Joe Biden mengalahkannya.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross