Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) menjamu Presiden Prancis Emmanuel Macron di Kediaman Perdana Menteri di Yerusalem, 22 Januari 2020. (Foto: Koby Gideon/GPO)

Presiden Prancis Serukan Embargo Senjata ke Israel, Netanyahu Ngambek

Publish by Redaksi on 6 October 2024

NEWS, IDenesia.id—Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan penghentian pengiriman senjata ke Israel yang digunakan untuk perang di Gaza.

Macron mengatakan kepada radio France Inter bahwa prioritas mereka adalah kembali ke solusi politik. Ia juga menegaskan kembali kekhawatirannya atas konflik di Gaza yang terus berlanjut meskipun ada seruan gencatan senjata.

Sang presiden yang selama ini diketahui menjadi pendukung Israel juga mengkritik keputusan megara zionis itu untuk mengirim pasukan darat ke Lebanon.

Berbicara di KTT Francophonie ke-19 di Grand Palais di Paris, Macron mengatakan bahwa meskipun Amerika Serikat dan Prancis telah menyerukan gencatan senjata di Lebanon, namun itu diabaikan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

"Saya menyesal bahwa Perdana Menteri Netanyahu telah membuat pilihan lain, telah mengambil tanggung jawab ini, khususnya, untuk operasi darat di tanah Lebanon," kata Macron sebagaimana dilansir IDenesia dari BBC.

Dalam wawancara dengan penyiar Prancis, yang direkam pada hari Selasa dan ditayangkan pada hari Sabtu, Macron menegaskan bahwa mereka tidak akan lagi mengirim senjata ke tel Aviv. "Prancis tidak mengirimkan senjata apa pun ke Israel. Saya pikir kami tidak didengarkan," tegasnya.

Menurutnya, apa yang dilakukan Israel saat ini adalah sebuah kesalahan. "Saya pikir itu adalah kesalahan, termasuk untuk keamanan Israel," katanya, seraya menambahkan bahwa konflik tersebut mengarah pada kebencian.

Macron juga mengatakan bahwa menghindari eskalasi di Lebanon adalah prioritas dan bahwa Lebanon tidak boleh menjadi Gaza baru.

Komentar Macron langsung ditanggapi Netanyahu.  Dalam sebuah video yang dirilis oleh kantornya, Netanyahu mengatakan bahwa mereka bisa berperang sendiri.

"Israel akan menang dengan atau tanpa dukungan mereka," tegasnya sembari menambahkan bahwa menyerukan embargo senjata adalah aib.

Netanyahu juga mengatakan bahwa negara mana pun yang tidak mendukung Israel berarti mendukung Iran dan sekutu serta proksinya.

"Saat Israel memerangi kekuatan barbarisme yang dipimpin oleh Iran, semua negara beradab harus berdiri teguh di sisi Israel. Namun, Presiden Macron dan para pemimpin Barat lainnya sekarang menyerukan embargo senjata terhadap Israel. Malu pada mereka," kata Netanyahu.

Pernyataan itu membuat Prancis tersinggung. Kantor Macron mengatakan reaksi Netanyahu berlebihan dan tidak mencerminkan persahabatan antara Prancis dan Israel.

Hari Senin akan menandai peringatan satu tahun serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, di mana sekitar 1.200 orang tewas dan 251 lainnya disandera.

Serangan kejutan itu dilakukan Hamas sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan dan kesewenang-wenangan yang dilakukan Israel selama puluhan tahun.

Sejak serangan ini, Israel membombardir Gaza setiap hari. Saat ini, lebih 40.000 warga Gaza, sebagian besar anak-anak dan wanita tewas akibat serangan brutal Israel. Selain Gaza, Israel juga mulai mengintensifkan serangan ke Tepi Barat.

Israel juga mulai menyerang Lebanon dalam perang lainnya menghadapi kelompok Hizbullah  yang memberikan dukungan penuh pada pejuang Hamas.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross