NEWS, IDenesia.id—Teheran bereaksi terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tentang kemungkinan waktu serangan rezim Israel terhadap Iran.

Presiden Joe Biden mengatakan kepada wartawan sebelum keberangkatannya ke Jerman bahwa AS sudah mengetahui kapan dan bagaimana Israel akan menanggapi serangan rudal Iran.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa negara mana pun yang menyediakan sarana dan mendukung serangan Israel terhadap Iran harus bertanggung jawab.

"Siapa pun yang memiliki pengetahuan atau pemahaman tentang bagaimana dan kapan Israel akan menyerang Iran, dan/atau menyediakan sarana dan dukungan untuk kebodohan tersebut, secara logis harus bertanggung jawab atas kemungkinan kausalitas," tulis diplomat tinggi Iran tersebut di X pada Sabtu, 19 Oktober 2024 sebagaimana dilansir IDenesia dari MNA.

Iran melancarkan serangan balasan ke wilayah Palestina yang diduduki Israel dengan rentetan rudal buatan dalam negeri pada tanggal 1 Oktober, dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan bahwa 90% dari rudal tersebut mengenai sasaran.

Operasi tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, dan komandan IRGC Abbas Nilforooshan oleh Israel.

Menteri Pertahanan Iran mengatakan bahwa sasaran serangan balasan Iran terhadap Israel adalah markas intelijen dan 3 pangkalan militer rezim Tel Aviv.

“Operasi True Promise II dilaksanakan dengan tingkat keberhasilan lebih dari 90% dan sepenuhnya sejalan dengan hukum internasional,” katanya.

Ia menegaskan bahwa serangan itu sama sekali tidak menyasar warga sipil. "Tidak ada lokasi sipil yang menjadi target Iran," tegasnya.

Pejabat Iran sebelumnya telah memberikan peringatan keras kepada israel jika mereka berani menanggapi operasi Taheran.