NEWS, IDenesia.id - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan melalui Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) mengevaluasi pelayanan pelaksanaan ibadah haji musim 2023. Staf Ahli Menteri Agama RI Bidang Riset, Hasanuddin Ali turut hadir dalam evaluasi tersebut.

Menurutnya, pemerintah telah berupaya secara maksimal memberi pelayanan terbaik kepada jemaah. Namun masih ada saja kendala teknis di lapangan terkait dengan pelayanan kepada jemaah. Diketahui jemaah haji untuk Embarkasi Makassar saat itu berjumlah 16.992 termasuk petugas pendamping.

Proses pemulangan pada Agustus lalu menandai musim haji tahun ini telah berakhir. Hasanuddin Ali, menjelaskan dibukanya kuota secara penuh oleh pemerintah Kerajaan Saudi Arabia (KSA) pasca pandemi Covid-19 tidak dibarengi dengan kesiapan yang kokoh dari pemerintah setempat.

Khususnya dalam melayani jemaah sehingga muncul beberapa kendala seperti di Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina). “Ini mungkin karena Pemerintah Arab Saudi juga belum begitu siap menerima jutaan jemaah pasca pandemi covid,” katanya dilansir dari laman resmi Kemenag, Rabu, 6 September 2023.

Hasanuddin mengatakan, tantangan terbesar dalam penyelenggaran ibadah haji adalah terletak pada pelayanan terhadap  jemaah. “Tantangannya adalah bagaimana melayani 200 ribu jemaah yang diberangkatkan dari 1 negara ke negara lain dengan jarak ribuan kilo meter di waktu yang terbatas,” terangnya.

Di sisi lain, Hasanuddin mengapresiasi kerja keras seluruh tim PHU Kemenag Sulsel. Ia menyebut, PHU sebagai Event Organizer (EO) paling besar di dunia. “Tidak ada event di Kemenag yang dapat mengumpulkan jutaan orang diwaktu yang sangat pendek. Orang-orang PHU adalah EO paling besar di dunia yang mampu melakukan itu,” tambahnya.