Sekolah Lantang Salewangan Maros, sekolah khusus lansia. (Dok/Pemkab Maros).

Ada Sekolah Khusus Lansia di Maros, Sementara Tampung 78 Siswa

Publish by Redaksi on 1 July 2023

NEWS, IDenesia.id - Pemerintah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan mendirikan Sekolah Lantang Salewangan, sekolah khusus untuk lansia. Pengadaan sekolah diinisiasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak , Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3ADalDuk-KB) Maros.

Sejak diresmikan sejak, 27 Juni 2023, Sekolah Lantang Salewangan sudah menampung puluhan lansia. Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Sulawesi Selatan, Andi Ritamariani mengatakan, Sekolah Lantang Salewangan adalah wadah variasi pembinaan kelompok lanjut usia.

“Salah satu pendidikan nonformal bagi lansia yang dilakukan sepanjang hayat guna mewujudkan lansia tangguh yang Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif dan bermartabat (SMART). Merupakan variasi pembinaan yang diharapkan dapat menarik minat lansia untuk dapat aktif di masyarakat,” kata Ritamariani dilansir dari laman Pemkab Maros, Sabtu, 1 Juli 2023.

Menurut Ritamariani, keluarga terdekat dengan lansia ikut berperan penting dalam pembinaan melalui kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL). “Lewat support keluarga kepada lansianya, Kita berharap lansia ini dapat lebih sehat, tetap eksis, bisa mengembangkan diri dan tetap berkarya, memberikan masukan-masukan bagi kemajuan bangsa dan negara melalui pengalaman hidup mereka,” ucapnya.

Bupati Maros Chaidir Syam mengklaim, sekolah ini adalah yang pertama di daerahnya. Peresmian sekolah dilaksanakan di kantor Kelurahan Hasanuddin, Jalan Bandara Lama. Sekolah ini didirkan dengan tujuan agar para lansia bisa mendapat pengetahuan tambahan. Kemudian membimbing lansia supaya berperilaku hidup sehat jasmani dan rohani.

Sejak diresmikan awal pekan lalu, Sekolah Lantang Salewangan telah menampung 78 orang siswa lansia. Di sekolah ini lansia akan dibina delapan bulan sebelum diwisuda. “Kita di Indonesia, syukur-syukur lansianya masih bisa tinggal bersama keluarga. Di negara lain, bahkan jika usianya sudah di atas 50 tahun akan dimasukkan ke panti jompo,” terang Chaidir Syam.

Menurutnya, kurangnya pemberdayaan lansia yang menyebabkan turunnya kesehatan dan produktifitas. Sehingga menjadi penting untuk memberikan edukasi yang baik agar lansia menjadi pribadi yang sehat dan tetap produktif. “Jika ingin melihat era ini baik maka rawatlah generasi muda. Namun jika ingin melihat lebih dari itu maka cintailah para lansia,” ucap Chaidir.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross